KOMPAS.com -- Tanaman seringkali dianggap remeh karena tidak bisa mengeluarkan bunyi dan berjalan seperti layaknya hewan dan manusia. Namun, beberapa penelitian telah membuktikan kecerdasan tanaman dalam mengingat kondisi di sekitarnya, merespons arah matahari, dan berkomunikasi satu sama lain jika ada ancaman predator.
Terbaru, studi yang dipublikasikan dalam Annals of Botany menemukan bahwa tanaman bisa kehilangan kesadaran bila dibius, termasuk oleh anestesi yang kita gunakan saat operasi.
Para peneliti mengetahui hal ini setelah menguji efek eter dietil dan likodaine terhadap putri malu, kacang polong, sundew dan Venus flytrap.
Dalam waktu satu jam, ketiganya berhenti merespons. Ketika disentuh, Venus flytrap tidak lagi menutup dan daun-daun putri malu tidak melengkung. Sundew pun tidak bereaksi ketika dihinggapi mangsa, dan sulur kacang polong berhenti bergerak dan mengerut.
Bahkan pada tingkat sel pun, aktivitas Venus flytrap terhenti, seperti yang terjadi pada manusia di bawah pengaruh obat bius.
Baca juga : Dahsyatnya Tanaman, Bikin Ulat Kanibal agar Tidak Dimakan
Mereka baru merespons setelah efek anestesi menghilang, seakan-akan ada yang kembali menekan tombol untuk bergerak.
Apa yang terjadi?
Rupanya di bawah anestesi, karakteristik fisik dari membran sel berubah menjadi lebih fleksibel. Jika ada tekanan, sel kembali seperti semula dan pengaruh obat bius menghilang.
Nah, perubahan ini membuat beberapa sel akar tanaman kesulitan mendaur ulang materi seluler dan memindahkannya keluar masuk sel.
Padahal, membran memiliki peran penting dalam mengirimkan perintah dari satu sel ke sel lainnya, perintah yang kemudian dieksekusi menjadi gerakan.
Baca juga : Tanaman Juga Bisa ?Mendengar?, Ini Buktinya
Frantisek Baluska, pakar biologi sel tanaman dari University of Bonn, Jerman, yang juga menulis studi berkata bahwa pada manusia, fungsi ini setara dengan aktivitas elektrik yang bergerak dari neuron ke neuron lain, aktivitas yang menurut para peneliti adalah inti dari kesadaran manusia.
Jika, anestesi bisa menganggu aktivitas elektrik ini pada tanaman, apakah artinya tanaman juga memiliki kesadaran?
Sayangnya, Dr Baluska sendiri tidak bisa menjawab. Namun, yang dia ketahui dengan pasti adalah ternyata, manusia dan tanaman lebih mirip daripada yang diduga sebelumnya.
Dia mengatakan, tanaman tidak sekadar alat robotik yang merespons stimulus. Mereka adalah organisme hidup yang memiliki masalahnya sendiri, mungkin seperti manusia yang merasa sakit atau bahagia. Untuk bisa menavigasikan kehidupan yang kompleks ini, mereka pasti punya semacam kompas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.