Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Gedung Pintar, Universitas Indonesia Bakal Lebih Hemat Energi

Kompas.com - 01/03/2018, 19:02 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Fakultas Teknik Universitas Indonesia menjadi kampus yang pertama kali memiliki laboratorium kampus terhubung di Indonesia.

Peresmian laboratorium itu dilakukan oleh Mohamad Nasir, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) di Depok pada Kamis (1/3/2018).

Laboratorium tersebut merupakan sumbangan dari perusahaan Honeywell yang bergerak dalam bidang penyediaan perangkat lunak. Perusahaan ini berkedudukan di Amerika Serikat.

Langkah Honeywell ini disambut baik oleh Menristekdikti. Menurutnya, ini adalah wujud kolaborasi yang baik antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat.

“Laboratorium ini bisa membantu pemakaian energi di kampus. Kita tahu, selama ini kita menyalakan pendingin udara pakai remote. Lalu menyalakan lampu pakai saklar. Dengan smart building, semua tinggal pakai sensor,” ujarnya.

Nasir menyebut, konsep smart building dan smart connected yang diterapkan pada laboratorium ini diharapkan bisa membantu permasalahan energi yang selama ini menguras biaya besar.

Dikatakan Nasir, umumnya pendingin dinyalakan satu jam sebelum perkuliahan. Pasalnya pekerjaan ini dialkukan oleh petugas yang harus berkeliling ruangan satu-persatu.

Dengan adanya laboratorium kendali ini listrik dan pendingin udara yang ada di kampus bisa dinyalakan tanpa harus mendatangi langsung ruangannya.

Baca juga : Seluk Beluk Ancaman Global Krisis Energi Angin dan Keresahan Ilmuwan

Listrik dan pendingin udara bisa dihidupkan lewat ruangan kendali kontrol. Dengan demikian, listrik dan pendingin udara bisa dinyalakan menggunakan sensor pada 15 menit sebelum perkuliahan dimulai.

Laboratorium Kendali Honeywell-UI Smart Connected Engineering Campus menggunakan teknologi layanan gedung terkoneksi berbasis komputasi awan, teknologi gedung pintar dengan kemampuan antar-muka visual dan intuitif, serta sistem keamanan dan anti-kebakaran terpadu.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UI Muhammad Anis mengatakan bahwa laboratorium tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran para mahasiswa. Ke depannya, mahasiswa bisa mengembangkan software yang diberikan Honeywell.

“Laboratorium ini cukup mewakili kemampuan integrasi, kontrol listrik, pengawasan CCTV, monitoring kebakaran, maupun sistem kontrol,” ujarnya.

Senada dengan Anis, Hendri DS Budiono, Dekan FT UI pun menyatakan bahwa laboratorium tersebut akan membantu mahasiswa dalam mempelajari teknologi terkini dari industri otomasi gedung, dan sistem kendali.

“Mahasiswa bisa belajar dan mengembangkan sistem software dan hardware lewat modul terkini Honeywell,” ujar Hendri.

“Fasilitas ini akan membantu mahasiswa belajar dan mengembangkan sistim software dan hardware dengan menggunakan modul-modul terkini dari Honeywell. Sehingga saat lulus, mereka akan lebih siap kerja dan memenuhi tuntutan industri terkait.” tuturnya.

Baca juga : 139 Negara Diperkirakan Mampu Tinggalkan Energi Fosil pada 2050

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com