KOMPAS.com - Mungkin Anda pernah merasakan kesemutan di mana sebagian anggota tubuh mendadak mati rasa dan seperti ada sesuatu menjalar dari dalam kulit.
Hal ini sering terjadi jika kita menekuk anggota badan terlalu lama. Sebut saja seperti bersila atau tidur dengan menggunakan bantalan lengan terlalu lama.
Jika kita menyebutnya sebagai kesemutan, maka para ahli medis menyebut kondisi ini sebagai paresthesia.
Kondisi ini muncul bukan karena peredarah darah tak lancar, namun lebih berkaitan dengan saraf.
Baca juga : Gampang Lelah dan Kesemutan Bisa Jadi Gejala Kurang Vitamin B12
Saraf sensorik dalam tubuh mirip seikat kabel yang bertugas membawa informasi sensorik melalui impuls elektrokimia ke otak dan tulang belakang manusia.
Jika ada tekanan pada salah satu kabel tersebut, maka saraf sulit untuk menjalankan tugasnya.
Sehingga, saat Anda tak sengaja menekan serat saraf maka akan mengakibatkan impuls elektrokimia mengalami kerusakan.
"Kami mengibaratkan serabut saraf di dalam tubuh sebagai jalur komunikasi untuk mengumpulkan informasi dan membawanya ke saraf pusat dari reseptor sensorik yang ada di sekujur tubuh. Jika ada pemempatan saraf sensorik, maka tidak akan ada informasi apapun sehingga menyebabkan kesemutan," jelas Lawrence Abraham, profesor teknik kinesiologi dan kesehatan di University of Texas di Austin, dilansir dari IFL Science.
Saat kesemutan terjadi sebenarnya saraf sedang mengalami kepanikan dan sedikit bingung akan apa yang baru saja terjadi.
Baca juga : 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Saraf Kejepit
Selain ada tekanan pada saraf, aliran pembuluh darah yang terputus karena saraf tidak lagi memiliki oksigen juga dapat menjadi penyebab kesemutan. Darah hanyalah bagian dari adanya tekanan pada saraf, bukan penyebab utama.
Kesemutan tidak perlu dikhawatirkan, kecuali Anda mengalami paresthesia kronis maka itu adalah tanda-tanda anda memiliki masalah neurologis (kelainan pada sistem saraf atau gangguan otak) yang serius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.