Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menalar LGBT di Luar Perspektif Agama, Bagaimana Genetika Melihatnya?

Kompas.com - 04/01/2018, 11:49 WIB

Oleh Jenny Graves*

KOMPAS.com - Sebuah klaim yang mengatakan bahwa para laki-laki homoseksual sama-sama memiliki sebuah “gen homoseksual” menciptakan kehebohan pada 1990-an.

Namun 20 tahun kemudian, sebuah riset baru mendukung klaim ini—dan menambah kandidat gen lain.

Bagi seorang ahli genetika evolusi, gagasan bahwa susunan genetika seseorang mempengaruhi preferensi pasangannya tidaklah mengejutkan. Kita juga mendapati hal itu pada hewan. Mungkin ada banyak gen yang mempengaruhi orientasi seks manusia.

Tetapi ketimbang menganggapnya sebagai “gen homoseksual”, mungkin sebaiknya kita menganggapnya sebagai “gen pencinta lelaki”.

Ini lumrah karena pada perempuan, gen pencinta lelaki mempengaruhi mereka untuk kawin lebih cepat dan lebih sering, serta memiliki lebih banyak anak.

Sebaliknya, para perempuan lesbian juga memiliki “gen pencinta perempuan"—yang dalam diri lelaki membuat mereka kawin lebih cepat dan memiliki lebih banyak anak.

Bukti Keberadaan Gen Gay

Kita bisa mendeteksi variasi genetika yang memproduksi perbedaan di antara orang dengan melacak sifat dalam keluarga yang menunjukkan perbedaan.

Pola pewarisan mengungkapkan variasi gen (yang disebut "alel”) yang mempengaruhi perbedaan normal seperti warna rambut, atau kondisi penyakit seperti anemia sel sabit. Sifat kuantitatif, seperti tinggi badan, dipengaruhi oleh banyak gen berbeda serta faktor lingkungan.

Adalah sulit menggunakan teknik ini untuk mendeteksi variasi genetika yang berhubungan dengan homoseksualitas lelaki, karena banyak laki-laki gay memilih untuk tidak terbuka mengenai seksualitas mereka.

Baca Juga : Viral Foto Dua Singa Jantan Berpelukan Mesra, Apakah Mereka Gay?

Yang lebih pelik, studi kembar menunjukkan bahwa gen bukanlah pemain satu-satunya; hormon, urutan kelahiran dan lingkungan juga ikut berperan.

Pada 1993, ahli genetika Amerika Dean Hamer meneliti sebuah keluarga yang memiliki beberapa lelaki gay dari sisi ibu, menandakan sebuah gen di kromosom X. Ia menunjukkan bahwa pasangan kakak beradik laki-laki yang gay, memiliki satu wilayah kecil di ujung X yang sama, dan menduga bagian itu mengandung sebuah gen yang membuat laki-laki memiliki kecenderungan terhadap homoseksualitas.

Kesimpulan Hamer sangatlah kontroversial. Ia ditentang di tiap kesempatan oleh orang yang tidak bisa menerima bahwa homoseksualitas ada kaitannya dengan genetika, karena menurut mereka homoseksualitas itu “pilihan hidup”.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau