Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Air Putih yang Anda Minum Benar-Benar Murni?

Kompas.com - 03/01/2018, 21:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

 

KOMPAS.com -- Saat ini kita sering melihat banyak iklan air putih yang menyebut produk miliknya sebagai yang paling murni. Kalau pun disuling, para produsen air kemasan mengklaim bisa mensterilkan air dari kandungan zat yang berbahaya.

Nyatanya, tidak ada air yang benar-benar murni menurut sains. May Nyman, seorang peneliti dari Oregon State University, bahkan menyebut bahwa air murni tidak akan mungkin ada di bumi.

Dia menjelaskan bahwa molekul air memiliki dua inti atom, hidrogen dan oksigen. Masing-masing inti atom memiliki muatan elektronik yang berbeda.

Selain saling melekat dengan inti atom yang sama, ikatan hidrogen di air juga bisa larut dengan molekul yang mendekati mereka. Semakin murni airnya, semakin kuat juga kemampuan ikatan hidrogen untuk melarutkan.

Untuk itu, sangat sulit bagi kita untuk menghasilkan air murni. Sebab, pada tahapan tertentu, air akan mulai melarutkan ion yang ada disekitarnya, seperti ion yang menempel di dinding wadahnya.

Baca Juga: Kekurangan Air Bukan Hambatan Bertani di NTT, Ini Rahasianya

Nyman lalu mengutip salah satu klaim terbesar mengenai air dari Danau Baikal di Rusia. Danau ini sering diklaim sebagai pemilik air termurni di dunia karena sistem penyaringan udang yang memakan bahan-bahan organik di danau dan menghilangkan kotoran di air.

"Sekitar tahun 90-an, banyak orang mengatakan air Danau Baikal di Rusia memiliki kemurnian yang luar biasa. Jika diletakkan di gelas, air ini disebut akan mulai mengikis gelas yang dipegang karena sifat air yang 'menyukai' ion sehingga ion di gelas akan larut dalam air," katanya.

Baca Juga: Gadis 11 Tahun Temukan Cara Deteksi Timbal Berbahaya dalam Air

Nyman berkata bahwa sifat molekul air tersebut terlalu sulit untuk dihentikan oleh ilmuwan, meskipun dilakukan di lingkungan laboratorium yang steril. Saat meneliti air murni, ilmuwan pasti akan menemukan sedikit debu atau unsur plastik kemasan yang meninggalkan jejak di dalam air.

Dia melanjutkan, pada saat proyek ilmiah membutuhkan air bersih, akan sangat mudah untuk melakukan penyulingan air agar menjadi bersih dari kotoran yang berpotensi mengacaukan penelitian. Tapi air murni yang sempurna tetap tidak ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau