KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menangguhkan penggunaan vaksin demam berdarah dengue (DBD) sejak Kamis (7/12/2017).
"IDAI menginstruksi agar dokter spesialis anak menangguhkan pemberian vaksin dengue sampai terbit arahan selanjutnya," demikian pernyataan IDAI dalam keterangan pers yang terbit Kamis (7/12/2017).
Seperti diberitakan Kompas.com; hal ini menyusul pengumuman dari perusahaan farmasi Perancis, Sanofi Pasteur, terkait vaksin Dengvaxia setelah diuji coba ulang.
Hasil analisis selama enam tahun menemukan bahwa vaksin dengue dapat bekerja baik pada mereka yang pernah terjangkit DBD. Akan tetapi, pada yang belum pernah mengalami, vaksin justru dapat memicu penyakit yang lebih parah.
Baca Juga: IDAI Instruksikan Stop Sementara Pemberian Vaksin DBD
Selain Indonesia, negara lain yang menangguhkan vaksin ini adalah Filipina. Dalam catatan pemerintah mereka, vaksin tersebut sudah diberikan pada 733.000 anak-anak dan ada lebih dari 211.000 kasus demam berdarah dengan sedikitnya seribu orang telah meninggal pada 2016.
Menurut Ketua Umum IDAI, Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) penangguhan ini harus dilakukan.
"Kami tanggap akan kejadian di Filipina, maka dari itu penggunaan vaksin DBD ditangguhkan untuk sementara waktu," kata Aman kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (8/12/2017).
Setelah surat resmi himbauan IDAI terbit, dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu berkata bahwa pihak IDAI telah membicarakan masalah ini dengan beberapa pakar.
Baca Juga: Efek Vaksin DBD Bisa Berbahaya, Ini Penjelasan WHO dan IDAI
"Sejak tadi pagi, (dan) besok, kita masih akan merapatkan hal ini (vaksin dengue). Kita teliti, kita kaji untuk mengambil langkah selanjutnya," ujarnya.
Terkait langkah apa yang akan diputuskan, Aman belum dapat memberitahukannya karena hasil akhir terkait masalah ini belum diputuskan.
"Mungkin bisa jadi, apakah pemberian vaksin akan diteruskan, tapi dengan berbagai syarat. Misalnya sebelum pemberian vaksin harus cek lab. Atau mungkin seperti apa nanti, belum diputuskan," katanya.
"Sementara kita tunda penggunaannya (vaksin) sampai diputuskan segera dalam waktu dekat. Mungkin satu atau dua hari ke depan, sesegera mungkin kita putuskan," sambungnya.
Bersyukur, IDAI selama ini belum pernah mendapat laporan seperti kasus-kasus yang dialami Filipina. Penangguhan sementara ini merupakan pencegahan yang dapat dilakukan sementara waktu.
Baca Juga: Pernyataan Kemenkes Timbulkan Pertanyaan, Vaksin DBD Belum Beredar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.