Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Mitos soal HIV, Lupakan, Jangan Sampai Terjebak Mempercayainya

Kompas.com - 02/12/2017, 19:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Padahal, HIV tidak dapat menyebar lewat sentuhan, air liur, atau keringat. Melainkan disebarkan lewat hubungan seksual melalui air mani, keputihan, dan darah.

4. Punya HIV berarti bisa mati muda

Banyak yang berpendapat bahwa pengidap HIV akan berujung pada kematian dini. Memang, memiliki HIV sangat berisiko pada kesehatan Anda, tapi ini bukan hukuman mati.

Kini, para ilmuwan sudah banyak yang mengembangkan obat dan teknologi kesehatan untuk melawan penyakit ini. Jika obat tersebut terus dikonsumsi dan pengidap HIV selalu menjaga pola hidup sehat, ilmuwan menjamin mereka masih memiliki peluang hidup sampai 70 persen.

5. HIV hanya menyerang orang muda

Ada mitos lain menyebut orang tua tidak akan terinfeksi virus ini. Percaya atau tidak, UNAIDS memiliki data bahwa lebih dari 4,2 juta orang dewasa di atas 50 tahun di seluruh dunia, terjangkit virus ini.

Kelompok usia dewasa kerap diabaikan dalam program pencegahan HIV/AIDS. Akibatnya, hanya sedikit yang memiliki pengetahuan tentang penyakit ini. Sebagian besar orang dewasa tidak sadar bahwa mereka terjangkit HIV.

Baca Juga: Tanaman Gandarusa Diteiti dan Ternyata Punya Zat Penghambat Virus HIV

6. HIV hanya menjangkit homoseksual

Persoalannya bukan homo atau hetero yang lebih banyak terjangkit HIV, melainkan perilaku pasangan yang melakukan hubungan seks tanpa pengaman dan kerap berganti pasangan.

7. Wanita dengan HIV, kehamilannya tidak sehat

Agar janin yang dikandung tetap sehat dan terhindar dari HIV yang diderita ibu, saat ini sudah ada terapi anti retroviral (intevensi ARV) yang berfungsi untuk memperlambat pertumbuhan virus.

Untuk menyelamatkan bayi, prosesnya tidak mudah dan ada beberapa syaratnya. Antara lain, harus dilakukan sejak perencanaan hamil, ibu memulai terapi zidovudine atau AZT, melakukan terapi ARV, dan saat kelahiran melalui proses caesar dan tidak boleh menyusui bayi.

8. Tidak apa-apa berhubungan tanpa kondom, jika pasangan sudah terjangkit HIV/AIDS

Meski tidak ada risiko orang lain tertular, akan tetapi berhubungan badan tanpa pengaman dapat meningkatkan penyakit menular seksual (PMS) yang lain. Seperti Hepatitis B atau sifilis. Virus HIV dapat menghancurkan sel CD4 yang berfungsi untuk mencegah PMS.

9. HIV hanya menular lewat seks

Perlu diketahui bahwa HIV tidak hanya ditularkan lewat seks. Jarum suntik yang tidak steril pun dapat membuat orang terinfeksi penyakit ini.

Pandemi HIV/AIDS memang tidak mudah untuk diperangi. Berbagai penelitian masih mengupayakan menemukan obat yang ampuh melawannya.

Namun, anggapan masyarakat tentang penyakit ini juga berkontribusi untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di seluruh dunia. Lewat pengetahuan ini diharapkan dapat mengurangi kesalahpahaman tentang penyakit ini.

Baca Juga : Kasus Langka, Seorang Anak Bisa Kontrol HIV dalam Tubuhnya Tanpa Obat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau