Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2017, 12:23 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Letusan gunung Agung sejak beberapa hari yang lalu menyita perhatian publik.

Apalagi sejak beberapa hari yang lalu, akibat letusan gunung Agung bandara Ngurah Rai ditutup dan membuat para wisatawan tak bisa masuk ke Bali.

Selain berita letusannya, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang gunung Agung. Dirangkum dari Smithsonian Global Volcano Program, Senin (27/11/2017) inilah beberapa fakta tentang gunung Agung.

Baca juga: Erupsi Gunung Agung Berubah Jadi Freatomagmatik, Apa Artinya?

1. Gunung Agung pernah meletus besar pada 1963-1964

Letusan gunung Agung di 1963-1964, salah satu letusan gunung terbesar di abad ke-20. Letusan ini dimulai pada 18 Februari 1963 dan berhenti pada 27 Januari 1964.

Letusan ini juga disebut-sebut menurunkan suhu bmi sebesar 0,4 derajat celcius. Hal tersebut terjadi karena abu dan gas beracun dikeluarkan ke udara.

Diwartakan ABC News, Senin (27/11/2017), menurut Richard Arculus, seorang profesor Emeritus bidang geologi di Universitas Nasional Australia, ketika gunung Agung meletus 54 tahun lalu, ia memuntahkan sejumlah besar abu dan sulfur dioksida ke atmosfer.

Sulfur dioksida itu kemudian bereaksi dengan uap air di udara dan membentuk tetesan asam sulfat.

Sekitar 10 juta ton tetesan tersebut terakumulasi di stratosfer bumi dan membentuk kabut. Kabut inilah yang kemudian bertindak sebagai penghalang dan mengurangi jumlah sinar ultraviolet (UV) dan menghasilkan efek pendinginan.

2. Gunung Agung tidak bisa didaki sembarang waktu

Seperti yang banyak diketahui, di gunung Agung terdapat pura Besakih. Pura Besakih sendiri merupakan pura tertinggi di Bali.

Karenanya, saat ada upaca keagamaan gunung Agung ditutup untuk pendakian. Aturan setempat menyebutkan bahwa tidak boleh ada yang lebih tinggi dari pura Besakih.

Baca juga: Lama Bikin Cemas, Kenapa Letusan Gunung Agung Cuma Keluarkan Asap?

Untuk itu, saat Anda ingin mendaki gunung tertinggi di pulau dewata ini, perlu ke pura Besakih terlebih dahulu untuk mengecek apakah ada upacara keagamaan atau tidak.

3. Pernah terdeteksi anomali termal di gunung Agung

Anomali termal dideteksi oleh MODIS sepanjang tahun 2001-2002 di zona proksimal ke puncak gunung Agung. Peringatan pertama terjadi pada 23 September 2001 dan yang terbesar terjadi pada 12 Agustus dan 5 Oktober 2002.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau