KOMPAS.com - Beberapa hewan jantan dikenal dapat melakukan gerakan tertentu untuk menarik perhatian lawan jenisnya.
Uniknya, beberapa kepiting jantan justru melakukan "tarian" khusus bukan untuk mencuri perhatian kepiting betina yang diincarnya. Mereka melakukan tarian untuk pejantan lain yang berhasil dikalahkan dalam petarungan.
Menurut penelitian terbaru, hal ini dilakukan agar kepiting yang kalah tidak kembali dalam pertempuran. Ilmuwan menduga gerakan itu dimaksudkan untuk mengintimidasi kepiting yang kalah dalam pertarungan.
Kalau diibaratkan dalam kehidupan manusia, hal yang seperti ini biasanya dapat dinikmati ketika seorang pemain sepak bola berhasil membobol gawang lawannya alias selebrasi.
Baca Juga: Aneh tapi Nyata, Kepiting Kelapa Raksasa Serang dan Makan Burung
Belum lama ini, Paul Z. Chen, Roman L. Carraso, Peter K. L. Ng, mengajukan gagasan itu untuk diuji pada Perisesarma eumolpe, jenis kepiting bakau berwarna yang berasal dari Asia Tenggara. Hasilnya sudah dipublikasikan di jurnal Ethology pada Kamis (12/10/2017).
Para ilmuwan tersebut menganalisis bagaimana saingan kepiting tersebut merespon tarian pemenang. Dilansir dari laman Live Science, Sabtu (11/11/2017), saat seekor kepiting melakukan gerakan sombong untuk mengejek, kemungkinan besar pesaingnya akan berakhir pada kekalahan.
Dalam kasus kepiting bakau, tarian yang dilakukannya memang agak kurang terlihat. Seekor pejantan mengubah salah satu capit depannya yang besar dan kemudian menggerakkan capit depannya yang lain ke atas dan ke bawah dengan cepat.
Secara kasat mata, gerakan ini seperti menunjukkan sinyal visual dan mungkin berirama.
Untuk mengevaluasi perilaku kepiting ini, para peneliti mendirikan arena tempur dan memasangkan kepiting jantan secara acak. Mereka merekam 27 uji coba kontes dari 77 pertempuran. Pertarungan ini mencetak agresi kepiting pada skala 0 sampai 3.
Sekitar 55 persen dari pertempuran awal, berakhir dengan pemenang melakukan tarian kemenangan yang mengejek lawannya. Kepiting yang kalah cenderung tidak terjun lagi jika lawannya sudah mengakhiri pertarungan dengan tarian kemenangan tersebut.
Hanya 35 persen kepiting yang kalah yang masih mau mencoba bertarung lagi. Peneliti menemukan, kepiting ini "menantang" dengan melakukan gerakan pada kaki.
Baca Juga: Kisah 5 Hewan yang Melakukan "Pekerjaan Kotor" Manusia
Selain mengejek lawan, para peneliti menemukan bahwa tarian yang dibuat para pemenang adalah sesuatu untuk menyemangati diri dan mendorong untuk melakukan lebih banyak serangan. Sebab, 65 persen kepiting yang melakukan "tarian" akhirnya berhasil mengalahkan saingannya.
"Pertunjukan tarian kemenangan menghabiskan energi, tapi ini seperti judi yang nantinya terbayar di akhir pertandingan," ujar para peneliti.
Jika kepiting memenangkan pertarungan, tarian ini juga bisa menjadi pertanda bagi pejantan lain yang tergoda untuk menantangnya di arena.
Temuan ini hanyalah beberapa penelitian yang menyelidiki tarian kemenangan dan perannya dalam perilaku kawin hewan.
"Berbagai serangan yang dilakukan amfibi, burung, dan beberapa jenis serangga menunjukkan maksud yang lebih luas dari dugaan sebelumnya," imbuh penulis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.