Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Lelucon, Ada Magma Panas di Bawah Antartika

Kompas.com - 13/11/2017, 17:02 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Antartika masih menyimpan banyak misteri meski sering dieksplorasi.

Salah satu contohnya adalah sebuah daerah di Antartika Barat yang disebut dengan Marie Byrd Land, di mana para peneliti menemukan sumber panas yang aneh dan misterius. Panas ini bahkan bisa menyebabkan permukaan es menjadi meleleh dan retak.

Setelah puluhan tahun, akhirnya penelitian yang dilakukan oleh NASA berhasil memberikan penjelasan di balik fenomena ini.

Diungkapkan dalam Journal of Geophysical Research: Solid Earth, jauh di bawah permukaan es ditemukan adanya mantle plume atau kolom magma panas yang naik ke permukaan melalui celah-celah retakan.

Baca juga: Antartika Berduka, Ribuan Anak Penguin Mati Kelaparan

Keberadaan mantle plume yang diperkirakan terbentuk 50 juta hingga 110 juta tahun yang lalu ini sebenarnya sudah lama diprediksi.

Sekitar 30 tahun yang lalu, ilmuwan dari University of Colorado Denver menduga adanya mantle plume di bawah wilayah Marie Byrd Land, Antartika.

Benar saja, setelah dilakukan pengukuran yang cermat melalui satelit, ditemukan kalau terdapat kolom magma yang memompa panas sekitar 150 miliwatt persegi ke permukaan.

Temuan ini menjadi hal yang sulit dipercaya, mengingat magma biasanya berada dekat dengan lempeng tektonik, sedangkan Marie Byrd Land berada jauh dari perbatasan tektonik.

Baca juga: Dunia yang Tersembunyi Terungkap setelah Gunung Es Antartika Pisah

"Ini adalah sesuatu hal yang sulit dipercaya. Bagaimana kita bisa memiliki area panas di bawah, tetapi masih terdapat es di bagian atasnya," kata Helene Seroussi, peneliti dari Jet Propulsion Laboratory NASA seperti dikutip dari Live Science, Rabu (8/11/2017).

Namun yang perlu digarisbawahi adalah meskipun mantle plume memang bisa menjadi salah satu faktor mencairnya es di Antartika, tetapi meningkatkan pencairan es baru-baru ini lebih disebabkan oleh pemanasan global yang dihasilkan manusia.

Ke depannya, penelitian ini akan membantu menginformasikan studi lebih lanjut tentang wilayah tersebut dan dapat membantu memprediksi perubahan yang terjadi pada lanskap Antartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau