KOMPAS.com – Teknik berkamuflase alias mengelabuhi mangsa nyatanya tak hanya ditemukan pada hewan modern. Cara bertahan hidup ini telah ada sejak jutaan tahun lalu, saat dinosaurus menguasai bumi.
Terakhir, para ahli paleontologi mengungkap kamuflase dinosaurus Sinosauropteryx yang memiliki tanda coklat berbulu. Tanda itu berada di atas moncongnya, terbentang dari mata ke pipi layaknya topeng bandit.
Sinosauropteryx ditemukan oleh seorang petani China bernama Li Yinfang di provinsi Liaoning, China, saat menggali sumur dua dekade lalu. Diperkirakan hewan itu berasal dari masa 120 juta tahun alias zaman Cretaceus.
Tim peneliti yang terdiri dari Fiann M. Smithwick, Robert Nicholls, Innes C. Cuthill, dan Jakob Vinter dari Universitas Bristol menganalisis 2 fosil Sinosauropteryx.Mereka menemukan, bulu coklat di wajah berfungsi mencegah silau matahari.
Baca Juga: Dinosaurus Juga Bisa Rematik, Ini Buktinya
Jika Anda ingin melihat hal ini pada manusia, tengoklah para pemain sepak bola Amerika. Mereka menggunakan strip hitam di bawah matanya. Ciri lain Sinosauropteryx ialah garis coklat di punggung dan bulu putih di perut, membuatnya tak mudah ditemukan pemangsa.
Vinther mengatakan, dengan berat kurang dari enam pon, Sinosauropteryx tidak menjadi ancaman utama dibandingkan dinosaurus lain. Dengan begitu, garis di sekitar mata berfungsi untuk mengurangi silau matahari.
Dalam riset yang dipublikasikan di Current Biology pada Kamis (26/10/2017) ini, Vinther dan koleganya menggunakan Teknik fotografi berteknologi tinggi untuk mendapatkan gambaran bentuk tubuh Sinosauropteryx.
Vinther dan koleganya lantas mencetak tiruan 3D Sinosauropteryx dan menempatkan cetakan tersebut di berbagai lingkungan. Penyamaran paling efektif terjadi di sabana dan kurang efektif di daerah hutan.
Kemungkinan, Sinosauropteryx bergabung dengan kelompok kecil nodosaurus yang juga punya kemampuan kamuflase. Pada nodosaurus, pigmen merah gelap menghiasi tubuhnya namun tak punya corak gelap di area mata.
"Dengan menggunakan pola kamuflase, kita dapat mengatakan dinosaurus mana yang tinggal di mana," kata Vinther seperti dikutip dari The Washington Post pada Kamis (24/10/2017). "Untuk melukis gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana lanskap saat itu.”
Tiap penyamaran hewan bisa terbongkar. Burung bisa cepat terbang. Sementara, Sinosauropteryx cuma punya satu cara saat penyamarannya terbongkar, lari sekencang-kencangnya.
Baca Juga: Tidak Hanya Manusia, Dinosaurus Juga Kelonan Saat Tidur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.