Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Takut Dibilang Cengeng, Air Mata Kini Bisa Hasilkan Listrik

Kompas.com - 04/10/2017, 13:01 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.com – Jangan khawatir dibilang cengeng saat menangis. Tak lama lagi, Anda bisa beralasan bahwa dengan menangis, Anda bisa menyumbang energi.

Manfaat air mata untuk listrik itu diketahui dari riset peneliti University of Limerick, Irlandia yang menemukan manfaat baru dari protein yang disebut lisozim.

Selain dari air mata, lisozim juga dapat ditemukan pada air liur, susu, lendir, dan putih telur.

Penelitain terhadap lisozim sebetulnya bukanlah hal baru. Alexander Fleming meneliti lisozim sebagai kandidat antibiotik sebelum menemukan penisilin. Kemudian, pada 1965 lisozim menjadi salah satu protein pertama yang dipetakan dalam tiga dimensi.

Lisozin berkhasiat untuk membantu memecah dinding sel bakteri. Dalam bentuk kristal, enzim itu dapat menghasilkan muatan listrik yang dapat menjadi sumber energi baru untuk perangkat implan medis seperti alat pacu jantung.

Seperti dilansir dari Science Alert, Selasa (3/10/2017), para peneliti melihat perilaku kristal lisozim saat dihimpit di antara dua kaca. Ternyata, kristal bisa menghasilkan listrik sebagai respon dari tekanan, disebut dengan piezoelektrik.

Baca Juga: Manfaatkan Buah Naga untuk Sel Surya, Siswa Ini Berlaga di Amerika

Efisiensi kristal lisozim dapat menandingi kristal kuarsa yang juga menghasilkan piezoelektrik. Bahan kimia ini ditemukan oleh fisikawan Prancis Pierre dan Jacques Curie pada akhir abad ke-19. Sayangnya, kristal kuarsa tidak cocok dimasukan ke bagian dalam tubuh.

Karena merupakan materi biologi, lisozim bisa digunakan untuk bahan-bahan yang diimplantasikan dalam tubuh.

"Ini adalah pendekatan baru," kata peneliti utama, Tofail Syed. "Karena para ilmuwan sejauh ini telah mencoba memahami piezoelektrik dalam biologi dengan menggunakan hirarki kompleks seperti jaringan, sel atau polipeptida daripada menyelidiki blok bangunan fundamental yang sederhana."

Ke depan, lisozim dapat digunakan pada implan medis baru yang mampu melepaskan obat di dalam tubuh, digerakkan dan dikendalikan oleh sensor yang mendeteksi lisozim di bawah kulit.

"Kami juga membayangkan lisozim dapat digunakan sebagai sumber piezoelektrik yang bisa terurai, dan bahan antimikroba atau untuk penanaman (implan) konvensional," tulis Syed dan koleganya dalam jurnal Applied Physics Letters edisi oktober 2017.

Baca Juga: Inovasi, Sel Surya yang Bisa Digenggam bak "Smartphone"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau