Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Cinta dan Benci Kerap Dibilang Beda Tipis?

Kompas.com - 14/02/2017, 17:07 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Benci tapi cinta, perasaan yang membingungkan tetapi dialami banyak orang. Di satu sisi, Anda membenci, di sisi lain Anda merindukan.

Neurosains memberi pencerahan akan perasaan tersebut. Dua rasa itu memang berbeda, tetapi perbedaannya ternyata tipis.

Semir Zaki dari University College London menghabiskan lebih dari satu dekade untuk meneliti ekspresi cinta dan benci.

Dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI), teknik pemindaian otak maju, Zaki melihat apa yang terjadi di otak saat manusia merasakan beragam cinta serta benci.

Kepada sukarelawan yang menjadi obyek studi, Zaki menunjukkan potret orang yang dibenci atau dicintai. Lantas ia memindai otak sukarelawan untuk mengetahui bagian yang bereaksi.

Zaki berhasil mengungkap reaksi otak saat manusia merasakan cinta erotis, cinta ibu, cinta tulus, serta rasa benci.

Persamaan dan perbedaan

Dari hasil studi yang dipublikasikan dalam 3 makalah terpisah di Neuro Report pada 2000, Neuro Image pada 2004 dan PLOS ONE pada 2008, Zaki menunjukkan bahwa cinta dan benci punya persamaan dan perbedaan.

Cinta erotis mengaktifkan bagian sistem penghargaan di otak yang kaya akan penerima rangsang hormon oksitosin dan vasopresin.

Pada saat yang sama, cinta erotis menonaktifkan bagian otak yang berkaitan dengan penilaian dan pembuatan alasan.

Sementara itu, benci mengaktifkan bagian yang kaya dengan penerima rangsang serotonin sehingga bisa memicu stres.

Bila saat merasa benci bagian penilaian otak banyak dinonaktifkan, maka saat merasa benci hanya sebagian kecil saja bagian tersebut yang dinonaktifkan.

"Dalam cinta erotis, orang yang dicintai kurang kritis dan menilai. Saat benci, si pembenci mungkin ingin lebih menilai, memperhitungkan bahaya, luka, dan aksi pembalasan," kata Zaki dalam publikasinya di PLOS ONE.

Meski demikian, cinta dan benci diketahui mengaktifkan dua bagian otak yang sama, insula dan pitamen. Inilah persamaan cinta dan benci.

Insula biasanya aktif saat ada stimulus yang menyusahkan atau memicu kegelisahan. Cinta dan benci, oleh insula, dianggap sebagai stimulus yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com