Menelusuri Potensi Likuefaksi di Jakarta dari Riset LIPI, Ini Hasilnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Potensi Likuefaksi di Jakarta dari Riset LIPI, Ini Hasilnya

Gloria Setyvani Putri

Kompas.com - 22/11/2019, 19:03 WIB

Dari hasil riset LIPI tentang potensi likuefaksi di Jakarta, potensi dan dampak bencana tidak akan seperti di Palu. Ada potensi penurunan muka tanah.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Rekomendasi untuk anda

KITA

Kolaborasi Riset BRIN Dalam Membangun Industri Galangan Kapal Nasional

Kolaborasi Riset BRIN Dalam Membangun Industri...

KITA

Paparan Cahaya Buatan di Malam Hari Tingkatkan Risiko Stroke

Paparan Cahaya Buatan di Malam Hari...

FENOMENA

BMKG Sebut Gempa Taiwan Mw 7,3 Tak Berpotensi Tsunami di Indonesia

BMKG Sebut Gempa Taiwan Mw 7,3...

OH BEGITU

5 Tips Menurunkan Berat Badan dengan Cepat Menurut Sains

5 Tips Menurunkan Berat Badan dengan...

OH BEGITU

Kapan Level Permukaan Laut Mencapai Puncaknya?

Kapan Level Permukaan Laut Mencapai Puncaknya?

FENOMENA

Peneliti Temukan Amfibi yang Hasilkan Susu untuk Anaknya

Peneliti Temukan Amfibi yang Hasilkan Susu...

OH BEGITU

Benarkah Bermain Tanah Bisa Tingkatkan Kekebalan Anak?

Benarkah Bermain Tanah Bisa Tingkatkan Kekebalan...

OH BEGITU

Penelitian Baru Kaitkan Ponsel dengan Penurunan Kualitas Sperma

Penelitian Baru Kaitkan Ponsel dengan Penurunan...

Terkini Lainnya

Kutub Selatan Semakin Berubah, Bisakah Diperbaiki?

Kutub Selatan Semakin Berubah, Bisakah Diperbaiki?

Oh Begitu

24/04/2024, 20:57 WIB

Hewan Sudah Bisa Bersinar dalam Gelap Sejak 540 Juta Tahun yang Lalu

Hewan Sudah Bisa Bersinar dalam Gelap Sejak 540 Juta Tahun yang Lalu

Oh Begitu

24/04/2024, 18:09 WIB

Apakah Pura-pura Tersenyum Bisa Membuat Bahagia?

Apakah Pura-pura Tersenyum Bisa Membuat Bahagia?

Oh Begitu

24/04/2024, 16:43 WIB

Ada 'Bulan' Lain yang Mengorbit Bumi, Ilmuwan Cari Tahu Asal-usulnya

Ada "Bulan" Lain yang Mengorbit Bumi, Ilmuwan Cari Tahu Asal-usulnya

Fenomena

24/04/2024, 15:30 WIB

Apakah Vitamin D Bisa Memperlambat Penuaan?

Apakah Vitamin D Bisa Memperlambat Penuaan?

Kita

24/04/2024, 14:31 WIB

Seperti Apa Bahaya Tantrum pada Anak jika Dibiarkan?

Seperti Apa Bahaya Tantrum pada Anak jika Dibiarkan?

Kita

24/04/2024, 13:00 WIB

Seberapa Jauh Paus Biru Dapat Mendengar?

Seberapa Jauh Paus Biru Dapat Mendengar?

Oh Begitu

24/04/2024, 11:33 WIB

Anehnya Gunung Ol Doinyo Lengai, Punya Lava Berwarna Hitam

Anehnya Gunung Ol Doinyo Lengai, Punya Lava Berwarna Hitam

Fenomena

24/04/2024, 10:00 WIB

Rekomendasi IDAI untuk Mengatasi Tantrum pada Anak

Rekomendasi IDAI untuk Mengatasi Tantrum pada Anak

Kita

24/04/2024, 08:37 WIB

4 Buah yang Sering Kita Konsumsi Ternyata Mengandung Racun

4 Buah yang Sering Kita Konsumsi Ternyata Mengandung Racun

Kita

23/04/2024, 10:00 WIB

Orang Maya Kuno Tandai Dinasti Baru dengan Bakar Penguasa Sebelumnya

Orang Maya Kuno Tandai Dinasti Baru dengan Bakar Penguasa Sebelumnya

Fenomena

23/04/2024, 08:00 WIB

Mengapa Lumba-lumba Sering Berenang di Depan Kapal?

Mengapa Lumba-lumba Sering Berenang di Depan Kapal?

Oh Begitu

22/04/2024, 15:00 WIB

Ratu Lebah Bisa Bertahan Hidup di Bawah Air Selama Seminggu

Ratu Lebah Bisa Bertahan Hidup di Bawah Air Selama Seminggu

Oh Begitu

22/04/2024, 13:31 WIB

NASA Estimasikan Waktu Kedatangan Asteroid Berukuran 173 Mil ke Bumi

NASA Estimasikan Waktu Kedatangan Asteroid Berukuran 173 Mil ke Bumi

Fenomena

22/04/2024, 12:00 WIB

Terlalu Banyak Makan 'Junk Food' Sebabkan Gangguan Otak Jangka Panjang

Terlalu Banyak Makan "Junk Food" Sebabkan Gangguan Otak Jangka Panjang

Kita

22/04/2024, 10:30 WIB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

1

NASA Estimasikan Waktu Kedatangan Asteroid Berukuran 173 Mil ke Bumi

Dibaca 12.903 kali

2

Anehnya Gunung Ol Doinyo Lengai, Punya Lava Berwarna Hitam

Dibaca 1.538 kali

3

4 Buah yang Sering Kita Konsumsi Ternyata Mengandung Racun

Dibaca 1.097 kali

4

Seperti Apa Bahaya Tantrum pada Anak jika Dibiarkan?

Dibaca 1.037 kali

5

Ada "Bulan" Lain yang Mengorbit Bumi, Ilmuwan Cari Tahu Asal-usulnya

Dibaca 950 kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghargaan dan sertifikat:

Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com

Daftarkan Email

Kanal

Network

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui

Facebook X Whatsapp Line Telegram Copy Link

Oke

Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com