Kelinci Transgenik Bercahaya bak Kunang-kunang

Kompas.com - 20/08/2013, 05:43 WIB

KOMPAS.com — Sekelompok kelinci yang lahir di University of Istanbul, Turki, berbeda dengan kelinci pada umumnya. Rekayasa genetika membuat kelinci tersebut mampu menyala dalam gelap.

Kelinci mampu menyala dalam gelap sebab peneliti dari universitas tersebut menyisipkan gen ubur-ubur. Gen ubur-ubur menghasilkan protein yang membuat hewan mampu bercahaya jika terpapar sinar ultraviolet.

Penyisipan gen ubur-ubur bukan tanpa tujuan. Dengan penyisipan ini, peneliti ingin mengetahui apakah material genetik tertentu dari satu hewan berhasil disisipkan pada hewan lain.

Sebagai contoh, penyisipan gen ubur-ubur membantu eksperimen Mayo Clinic mengetahui kesuksesan rekayasa kucing yang resisten feline immunodeficiency virus (FIV).

Diberitakan Foxnews, Kamis (15/8/2013), dalam eksperimen, peneliti Mayo Clinic menyisipkan gen pembawa protein yang membuat kucing resisten terhadap FIV.

Tanpa gen ubur-ubur, peneliti akan kesulitan mengetahui apakah kucing hasil eksperimen benar-benar telah resisten terhadap FIV. Gen ubur-ubur berfungsi seperti penanda resistensi itu.

Dalam konteks kelinci, penyisipan gen ubur-ubur bisa membatu peneliti melakukan rekayasa genetika kelinci sehingga bisa dimanfaatkan sebagai "pabrik obat".

Gen tertentu bisa disisipkan pada kelinci sehingga hewan itu menghasilkan molekul tertentu yang dibutuhkan. Molekul bisa dipanen dari air susu. Molekul itu sendiri bisa berupa obat-obatan.

Dengan membuat kelinci bercahaya, peneliti mampu membedakan kelinci yang sudah membawa gen yang disisipkan dan yang tidak.

Pemanfaatan kelinci efektif untuk menghasilkan molekul tertentu. Produksi molekul menggunakan kelinci, seperti dikatakan, lebih murah daripada produksi secara kimia di pabrik.

Gen ubur-ubur, selain pada kelinci dan kucing, juga pernah disisipkan pada babi dan anjing. Peneliti dari University of Hawaii dan Marmara University juga terlibat eksperimen ini. (Dyah Arum Narwastu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau