Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebar Super Virus Corona Bermunculan, Ini yang Harus Anda Tahu

Kompas.com - 12/02/2020, 10:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah laporan mengenai 138 pasien virus corona di Wuhan yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA mengungkapkan adanya penyebar super.

Penyebar super tersebut menginfeksi 4 orang pasien dan setidaknya 10 petugas medis yang bertugas di rumah sakit Zhongnan, Wuhan.

Selain kasus ini, seorang pengusaha asal Inggris juga barus saja diidentifikasikan sebagai seorang penyebar super.

Dia terinfeksi virus corona ketika menghadiri sebuah konferensi di Singapura. Setelahnya, dia pergi ke berlibur ke sebuah resort ski di Perancis bersama keluarganya.

Baca juga: Laporan Korban Virus Corona Wuhan Ungkap Adanya Penyebar Super

Secara total, dia menginfeksi 10 orang Inggris yang berlibur di resort ski itu. Lima orang didiagnosis terinfeksi virus corona Wuhan ketika kembali ke Inggris, satu orang masuk rumah sakit setelah kembali ke rumahnya di Spanyol, sementara empat orang lainnya didiagnosis positif corona di Perancis.

Para ahli menduga bahwa penyebar super dari Inggris ini terinfeksi oleh penyebar super dari Wuhan, China yang menghadiri konferensi di Singapura. Pasalnya, selain pria Inggris tersebut, sejumlah delegasi lainnya yang hadir di konferensi juga jatuh sakit setelah kembali ke negaranya masing-masing.

Apa itu penyebar super?

Kasus-kasus ini menunjukkan adanya penyebar super dalam wabah virus corona.

Para ahli tidak memiliki definisi penyebar super yang pasti, tetapi penyebar super adalah orang-orang yang secara signifikan menginfeksi lebih banyak orang daripada umumnya.

Jika secara rata-rata, seorang pasien virus corona menginfeksi 2 hingga 3 orang lainnya; seorang penyebar super bisa menginfeksi lebih dari 10 orang.

Menurut perkiraan ahli, setiap satu dari lima orang berpotensi menjadi penyebar super.

Baca juga: Vaksin Virus Corona China Belum Ada, Lakukan 4 Hal Ini untuk Mencegah

Seberapa parah efeknya?

Bisa jadi sangat parah.

Pada tahun 2015, seorang penyebar super yang masuk rumah sakit karena MERS, menyebabkan rantai transmisi yang membuat 82 orang lainnya terinfeksi.

Kemudian, dalam pandemik Ebola di Afrika Selatan, 61 persen kasus berasal dari 3 persen pasien saja.

Kenapa ada orang yang jadi penyebar super?

Para ahli memiliki banyak dugaan. Salah satunya berhubungan dengan kekebalan tubuh penyebar super.

Seorang penyebar super mungkin tidak memiliki kekebalan tubuh yang cukup untuk menekan virus. Akibatnya, mereka memproduksi lebih banyak virus, menjadi lebih mudah terinfeksi oleh virus yang gampang menyebar, atau lebih lama sembuh sehingga virusnya punya lebih banyak waktu untuk menginfeksi lebih banyak orang.

Baca juga: Update Virus Corona 12 Februari:1.115 Meninggal, 45.057 Terinfeksi

Sebaliknya, seorang penyebar super bisa jadi memiliki kekebalan tubuh yang sangat bagus sehingga mereka tidak mengalami gejala penyakit itu dan terus menyebarkannya ke banyak orang.

Dugaan lainnya, penyebar super bertemu dengan lebih banyak orang sehingga menginfeksi lebih banyak orang daripada rata-rata. Contoh orang-orang yang bisa menjadi penyebar super dengan skenario ini adalah kru pesawat terbang atau orang-orang yang bekerja di pusat keramaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau