Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Jepang akan Lakukan Survei Mikroplastik di Laut, Untuk Apa?

Kompas.com - 05/02/2020, 20:33 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

KOMPAS.com - Khawatir terhadap dampak plastik pada lautan, para ilmuwan di Jepang akan memulai survei mikroplastik untuk mengukur dampaknya terhadap biota laut.

Sejumlah ilmuwan Jepang dan Tara Ocean Foundation mengadakan survei mikroplastik di beberapa fasilitas kelautan di seluruh Jepang.

Survei ini akan dilakukan dari pulau Hokkaido di utara hingga barat daya Kyushu, seperti dilansir dari VOA Indonesia, Rabu (5/2/2020).

Untuk menganalisis mikroplastik dan mengukur dampaknya terhadap kehidupan biota laut, para peneliti mengumpulkan sejumlah sampel.

Baca juga: LIPI Teliti Cemaran Mikroplastik di Perairan di Selatan Pulau Jawa

Diharapkan dengan survei ini dapat meningkatkan kesadaran lokal terkait masalah lingkungan.

Studi tersebut terkait polusi plastik yang dilakukan Tara Ocean Foundation tahun lalu yang dilakukan di sejumlah sungai di Eropa.

Dalam studi yang dilakukan di sungai-sungai di Eropa yang belum pernah terjadi sebelumnya itu, menemukan fakta, 100 persen sampel penelitian mengandung plastik dan mikroplastik.

"Temuan yang cukup mengkhawatirkan ini membuat kami mempersiapkan sebuah proyek di Jepang," ujar Romain Trouble, Direktur Eksekutif yayasan tersebut.

Dalam proyek itu juga akan memberi kesempatan berbicara dengan masyarakat setempat. Termasuk kepada industri perikanan, anak-anak sekolah dan beberapa pemerintah kota.

Baca juga: WHO: Mikroplastik dalam Botol Kemasan Tak Berbahaya untuk Kesehatan

Selain itu, juga untuk mendiskusikan peran masing-masing dalam mengkonsumsi, menyortir dan mendaur ulang sampah plastik tersebut.

Sebelumnya, kapal yayasan itu sudah pernah ke Jepang untuk melakukan survei tentang terumbu karang di Samudera Pasifik pada tahun 2017.

Namun, mereka yang pernah terlibat dalam survei itu, tidak akan dilibatkan dalam survei penelitian baru kali ini.

Oleh karena itu, penelitian ini akan bekerjasama dengan jaringan Japanese Association for Marine Biology (JAMBIO).

Asosiasi tersebut memiliki lebih dari 20 infrastruktur di pantai yang dilengkapi dengan perlengkapan penelitian.

Sylvain Agostini, seorang peneliti di Universitas Tsukuba yang akan turut serta dalam proyek tersebut mengatakan survei ini suatu hal yang sangat penting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau