KOMPAS.com - Gempa tektonik berkekuatan M 3,5 mengguncang Pangalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (5/2/2020) pukul 8.47.05 WIB.
Episenter terletak pada koordinat 7,23 LS – 107,59 BT tepatnya darat pada jarak sekitar 5 kilometer arah tenggara Danau Cileunca Pengalengan dengan kedalaman sangat dangkal 3 kilometer.
Guncangan gempa ini dirasakan di Pengalengan, Cibeureum, Purbasari, Kertamanah, Puncakmara, Cicayur, dan Santosa dalam skala intensitas II-III MMI.
Warga setempat terkejut karena guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba.
Baca juga: Gempa Hari Ini: Guncang Melonguane dengan Kekuatan M 4,5
#Gempa Mag:2.9, 05-Feb-20 08:31:05 WIB, Lok:7.13 LS, 107.52 BT (Pusat gempa berada di darat 12 km BaratDaya Kab. Bandung), Kedlmn:12 Km Dirasakan (MMI) II-III Pangalengan #BMKG pic.twitter.com/xwBpcrpFQs
— BMKG (@infoBMKG) February 5, 2020
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di wilayah Pengalengan," ujar Daryono, Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam keterangan resminya.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa gempa dirasakan di Pengalengan ini didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan sebanyak 3 kali.
Hingga pukul 9.30 WIB tadi pagi, aktivitas gempa susulannya sudah terjadi sebanyak 5 kali.
Sehingga jika digabung dengan gempa utamanya, maka sejak pukul 8.31.06 WIB tadi pagi di Pengalengan sudah terjadi gempa sebanyak 9 kali.
Adapun urutan kejadian gempa di Pengalengan pagi ini adalah sebagai berikut:
Gempa pembuka:
Gempa utama:
Gempa Susulan:
Daryono mengatakan, aktivitas gempa tektonik di wilayah pengalengan ini memang cukup aktif.
Sebelumnya pada 6 November 2016 BMKG mencatat di wilayah ini juga pernah diguncang gempa signifikan dengan kekuatan M 4,2 hingga menimbulkan terjadinya kerusakan beberapa bangunan rumah warga di wilayah Pengalengan.
Baca juga: Zona Aktif Gempa Masih Berlangsung Sampai Februari, Ini Evaluasi BMKG
"Mengingat adanya rentetan gempa yang terjadi ini, kepada masyarakat di Pengalengan dihimbau untuk tenang namun waspada dengan beberapa aktivitas gempa kecil ini," kata Daryono.
Dia melanjutkan, peristiwa gempa Pengalengan bagi para ahli kebumian merupakan fenomena menarik untuk dikaji, termasuk mengidentifikasi dan memetakan jalur sesar aktif di wilayah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.