Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Profil Orang yang Rentan Meninggal akibat Virus Corona Wuhan

Kompas.com - 27/01/2020, 08:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Komisi kesehatan China telah merilis detail kematian 17 korban pertama virus corona Wuhan pada hari Kamis (23/1/2020).

Dilansir dari The New York Times, Kamis (23/1/2020); detail tersebut dirilis bersamaan dengan keputusan otoritas untuk mengisolasi Wuhan dan kota-kota sekitarnya.

Detail ini mengungkapkan profil korban meninggal virus corona Wuhan lebih jelas dari sebelumnya.

Dari 17 korban yang hanya diidentifikasikan dengan nama belakang, 13 adalah pria sedangkan empat sisanya adalah wanita.

Baca juga: [Update 26 Januari] Virus Corona Terdeteksi di 13 Negara, Indonesia Negatif

Korban yang paling muda adalah seorang wanita bernama Yin berusia 48 tahun. Dia meninggal pada hari Senin (20/1/2020), sebulan setelah gejalanya pertama kali muncul.

Sementara itu, korban yang paling tua adalah dua orang pria berusia 89 tahun yang meninggal pada hari Sabtu (18/1/2020) dan Minggu (19/1/2020).

Median usia korban yang meninggal 75 tahun.

Mayoritas memiliki penyakit penyerta seperti sirosis hati, hipertensi, diabetes dan Parkinson.

Baca juga: Jadi Korban, Pakar China Sebut Virus Corona Bisa Ditularkan Lewat Mata

Rilis dari pemerintah China juga mengungkapkan bahwa kayoritas korban datang ke rumah sakit karena mengalami demam dan batuk-batuk, meskipun tiga tidak mengalami demam ketika mereka datang ke rumah sakit.

Kebanyakan dari mereka lantas sempat dirawat di rumah sakit selama seminggu. Beberapa bahkan dirawat selama sebulan.

Namun, ada dua korban yang meninggal dalam waktu empat hari setelah dirawat di rumah sakit.

Walaupun menunjukkan gambaran yang mengerikan, detail yang baru terungkap ini juga memberikan titik cerah bagi para pakar medis.

Baca juga: Pasien RSPI Sulianti Saroso Negatif Virus Corona, tapi Mengidap ISPA

Sejauh ini, penyakit ini tampak tidak membunuh orang-orang yang berusia muda dan sehat.

Dr W Ian Lipkin, seorang epidemiologi di Columbia University yang menjadi penasihat China dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat wabah SARS, adalah salah satu yang menemukan tanda-tanda positif dari detail baru ini.

Dia menulis kepada New York Times bahwa ini merupakan tanda yang cukup menenangkan bahwa mayoritas kasus yang fatal adalah orang-orang tua dan/atau yang memiliki penyakit kronis yang meningkatkan kerentanan mereka terhadap penyakit menular.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau