KOMPAS.com - Setelah generasi baby boomers, generasi millenial dan generasi Z, muncul lagi istilah Young Old atau generasi Yold.
Melansir The Economist, Senin (20/1/2020), tahun 2020 akan menjadi dekade awal bagi generasi Yold.
Lantas apa itu generasi Yold?
Orang Jepang menyebut Yold atau young old merujuk pada penduduk berusia antara 65 sampai 75 tahun.
Baca juga: Pensiun atau Tetap Bekerja, Mana yang Lebih Sehat?
Yold merupakan generasi angkatan baby boom setelah Perang Dunia II, yang kini sebagian besar dari mereka telah memasuki masa pensiun.
Untuk diketahui, usia pensiun umumnya adalah 65 tahun. Diperkirakan usia tersebut akan berada di periode tahun 2020 hingga 2025.
Usia pensiun akan menjadi puncak bagi generasi baby boomer di tahun-tahun mendatang.
Namun, ternyata tidak sedikit dari mereka yang seakan menolak pensiun, dan terus melakukan berbagai aktivitas.
Mereka tampil sebagai young old atau tua muda dan akan mengubah dunia.
Populasi Yold cukup banyak, bahkan banyak di antara mereka yang lebih sehat dan lebih kaya dari generasi seniornya.
Baca juga: Kenali Gejala Depresi pada Orang Tua
Diperkirakan akan ada 134 juta orang berusia 65-75 tahun di negara-negara maju pada tahun 2020 ini. Atau sedikitnya mencapai 11 persen dari populasi yang ada.
Jumlahnya mengalami kenaikan 8 persen, dari 99 juta orang pada 2000. Hal itu diklaim sebagai tingkat pertumbuhan tercepat dari semua kelompok umur.
Kendati faktor kesehatan dapat memburuk dengan bertambahnya usia, namun generasi Yold menentang penurunan kesehatan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), peningkatan harapan hidup dinegara-negara maju yakni 3,7 tahun pada 2000-2015, serta 3,2 tahun dinikmati dalam kesehatan yang baik.
Pada tahun 2016, di negara-negara maju, lebih dari seperlima dari generasi Yold yang berusia 65-69 tahun tetap sibuk bekerja. Angkanya bahkan terus mengalami peningkatan.