Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2020, 17:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit pneumonia atau radang paru pada umumnya dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.

Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP-PDPI), DR Dr Erlina Burhan MSc SpP(K), mengatakan bahwa gangguan paru berupa pneumonia atau radang yang fatalnya dapat menyebabkan kematian sebenarnya bisa dicegah.

Terdapat beberapa vaksin yang ditujukan untuk mencegah pneumonia.

Namun, ditegaskan Erlina bahwa vaksin untuk pneumonia yang biasanya diberikan ini tidak bisa mencegah virus misterius di China atau pneumonia Wuhan yang sedang hangat diperbincangkan saat ini.

Beberapa vaksin tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Vaksin pneumokokus PCV13

Vaksin PCV13 adalah Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) yang memberikan kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumonia, yang paling sering menyebabkan penyakit pneumokokus pada manusia.

Masa perlindungan sekitar tiga tahun. Vaksin PCV13 ini utamanya ditujukan kepada bayi dan anak di bawah usia 2 tahun.

2. Vaksin pneumokokus PPSV23

Vaksin PPSV23 memberikan proteksi terhadap 23 strain bakteri pneumokokus. Vaksin ini ditujukan kepada kelompok umur yang lebih dewasa, dengan usia 65 tahun ke atas, atau 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus.

3. Vaksin Hib

Di negara berkembang, bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib) merupakan penyebab utama pneumonia dan radang otak (meningitis).

Di Indonesia, vaksinasi Hib telah masuk dalam program nasional imunisasi untuk bayi.

Terkait pencegahan pneumonia yang sedang outbreak (pneumonia Wuhan) saat ini, kata Erlina, belum ada vaksin untuk mencegahnya. Erlina menyebutkan karena kasus tersebut disebabkan oleh coronavirus jenis baru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com