KOMPAS.com - Gempabumi berlokasi di laut pada jarak 19 arah Selatan Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh pada pukul 13.05 WIB, Selasa (7/1/2020), tidak berpotensi tsunami.
Titik episenter gempabumi tektonik tersebut berada pada koordinat 2.3 LU dan 96.32 BT, di sekitar wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki kekuatan M=6,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=6,1.
Baca juga: Gempa Hari Ini: M 6,1 Guncang Aceh, Ada Aktivitas di Zona Megathrust
Disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati MSc, bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya 20 km, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal.
Gempabumi dangkal ini akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di Lempeng Eurasia di Barat Sumatera.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik atau Thrust Fault," kata Dwikorita, Selasa (7/1/2020).
Kondisi siang hari, dampak gempabumi itu sendiri dirasakan dengan skala yang berbeda-beda.
Skala IV MMI yaitu getaran yang dirasakan seperti rumah bergetar dan bergoyang, di wilayah Simeulue.
Skala III MMI yaitu kondisi getaran dirasakan nyata dalam rumah seolah ada truk berlalu, di wilayah Tapak Tuan, Singkil, Nias Utara dan Gunung Sitoli.
Baca juga: Sepanjang 2019, Indonesia Mengalami 11.573 Gempa Tektonik
Skala II sampai III MMI yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang, di wilayah Medan, Nias Barat dan Meulaboh.
"Hingga saat ini dilaporkan terjadi kerusakan ringan di Simeulue, beberapa kantor di antaranya kantor MPU Simeulue mengalami kerusakan seperti kaca pecah dan dinding retak," ujarnya.
Meskipun demikian, kata Dwikorita, dari hasil pemodelan gempabumi ini menunjukkan tidak berpotensi tsunami.
Gempa susulan
Hingga hari Selasa (7/1/2020) pada pukul 15.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada empat aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar yaitu M=4,1 dan magnitudo terkecil yaitu M=2,6.
Dari peristiwa yang terjadi ini, BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diminta untuk sebisa mungkin menghindari diri dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukuo tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG uang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.