Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2019, 20:04 WIB

KOMPAS.COM - Beberapa bulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menarik produk ranitidin karena mengandung cemaran N-Nitrosodimethylamine (NDMA). Ranitidin merupakan produk untuk mengobati gejala penyakit tukak lambung dan tukak usus.

NDMA merupakan turunan zat Nitrosamin yang dapat terbentuk secara alami. Kandungan ini dilarang beredar karena bersifat karsinogenetik dan dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi melewati ambang batas atau jangka waktu lama.

Menurut studi, ambang batas cemaran yang diperbolehkan hanya 96 ng/hari (acceptable daily intake).

Oleh karena itu, Badan POM melakukan pengawalan terhadap keamanan obat yang beredar di Indonesia dan memerintahkan industri farmasi pemegang izin edar produk untuk melakukan penarikan kembali (recall) seluruh bets produk dari peredaran.

Baca juga: Apa Itu NDMA, Zat Penyebab Kanker dalam Produk Ranitidin?

Salah satu produk ranitidin yang ditarik atas perintah Badan POM adalah Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL karena mengandung NDMA yang dipegang izin edarnya oleh PT Phapros Tbk.

Sedangkan, berbagai produk ranitidin lainnya yang terdeteksi NDMA dan ditarik sukarela seperti Zantac Cairan Injeksi 25 mg/mL dari PT Glaxo Wellcome Indonesia, Rinadin Sirup 75 mg/5mL dari PT Global Multi Pharmalab, serta Indoran Cairan Injeksi 25 mg/mL dan Ranitidine cairan injeksi 25 mg/ML dari PT Indofarma.

Selain ranitidin, baru-baru ini produk metformin juga menjadi sorotan berbagai pihak karena diduga mengandung zat karsinogenik layaknya ranitidin. Metformin merupakan jenis obat yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Baca juga: BPOM Evaluasi Metformin Terkait Dugaan Cemaran NDMA

Melalui Refleksi Kinerja 2019 dan Outlook 2020, Kamis (19/12/2019), Badan POM menjelaskan bahwa metformin sedang dalam tahap evaluasi. Badan POM juga tengah mengadakan pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia.

Namun, menurut Kepala Badan POM Penny Lukito, pihaknya masih menilai bahwa metformin di Indonesia masih dibutuhkan dan dapat digunakan sehingga tidak dapat ditarik begitu saja.

"Karena sudah ada jaminan dari IDI. Dokter-dokter IDI menjamin bahwa itu (produk metformin) masih bisa digunakan di Indonesia sambil kita melihat dan mencari data yang lebih lengkap," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com