KOMPAS.com - Pneumonia tak hanya menjadi masalah di Indonesia, tapi juga aspek kesehatan secara global.
Untuk menanggulangi pneumonia terdapat tiga langkah utama yang dicanangkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 3P.
Kasie Pneumonia Subdit ISPA Direktorat PPML Direktorat Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan, Dr Indra Kurnia Sari MKes menyebutkan 3P tersebut. Yaitu proteksi balita, pencegahan pneumonia, dan pemberian tata laksana pneumonia yang tepat.
Proteksi ditujukan untuk menyediakan lingkungan hidup yang sehat bagi balita. Yaitu nutrisi yang cukup, pemberian ASI ekslusif sampai bayi berusia enam bulan, pemberian vitamin A, mencuci tangan, dan udara pernapasan yang terbebas dari polusi (asap rokok, asap biomassa, asap kendaraan, dan asap pabrik).
Baca juga: Mengenal Tanda Pneumonia, Penyebab Kematian Utama Bayi dan Balita
ASI ekslusif dapat menurunkan kejadian pneumonia pada balita sebesar 15-23 persen. Sementara anak yang tidak mendapat ASI ekslusif berisiko 15 kali lebih besar terkena pneumonia dibandingkan anak yang mendapatkan ASI eklusif.
"Kalau dapat mengurangi paparan terhadap asap biomassa, kejadiaan pneumonia akan turun sebanyak 50 persen," kata Indra dalam acara bertajuk "Stop Pneumonia! Beraksi Sekarang" di Gedung Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Menurut publikasi dari UNICEF tahun 2015, upaya memerangi kematian terkait pneumonia dapat dilaksanakan melalui pencegahan dan pengobatan yang lebih baik terhadap infeksi. Cara pencegahan yang paling efektif adalah dengan melakukan imunisasi.
"Pencegahan bayi dari sakit pneumonia terutama dilakukan dengan melakukan imunisasi lengkap kepada bayi," tuturnya.
Imunisasi terkait pneumonia meliputi campak, pertusis, pneumokokus (PCV), dan Haemophilus influenzae tipe B (Hib).
Untuk vaksin PCV belum termasuk dalam program, namun sejak tahun 2017 Kementerian Kesehatan telah merintis program imunisasi PVC untuk seluruh anak di Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.