Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Suka Selfie, dan Apa Dampaknya Bila Kecanduan?

Kompas.com - 19/11/2019, 20:30 WIB
Amalia Zhahrina,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Menurut Griffiths, APA telah mendefinisikan selfitis sebagai keinginan kompulsif obsesif untuk mengambil foto diri sendiri dan mengunggahnya di media sosial sebagai cara untuk menebus kurangnya harga diri.

Ada tiga tingkat gangguan disebabkan kecanduan swafoto. Pertama, memotret diri sendiri setidaknya tiga kali sehari tetapi tidak mengunggahnya di media sosial.

Kedua, akut yang berarti memotret diri sendiri setidaknya tiga kali sehari dan mengunggah setiap foto di media sosial.

Baca juga: Kembali Jenguk La Lembah Manah di Rumah Sakit, Presiden Jokowi Diajak Warga Selfie

Ketiga, kronis yaitu keinginan tak terkendali untuk mengambil foto diri sendiri setiap saat dan mengunggah foto di media sosial lebih dari enam kali sehari.

Selanjutnya, Griffiths memeriksa apakah ada potensi perilaku kecanduan swafoto menggunakan alat ukur skala perilaku selfitis.

Griffiths dan timnya menggunakan siswa India sebagai peserta dalam penelitian karena India memiliki jumlah pengguna Facebook terbesar berdasarkan negara.

Selain itu, India bertanggung jawab atas banyaknya kematian karena swafoto, dengan 76 kematian dilaporkan dari total 127 kematian di seluruh dunia sejak 2014 .

Kematian tersebut biasanya terjadi ketika orang berusaha untuk mengambil foto narsis dalam konteks berbahaya. Seperti di air, dari ketinggian, dan dekat kendaraan yang bergerak seperti kereta api.

Penelitiannya dimulai dengan fokus mewawancarai kelompok yang terdiri dari 225 orang dewasa muda dengan usia rata-rata 21 tahun untuk mengumpulkan serangkaian kriteria awal yang mendasari selfitis.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Sisi Kiri Wajah Lebih Bagus buat Selfie?

Pertanyaan yang diberikan juga beragam terkait swafoto.

Misalnya, "Apa yang mendorong Anda untuk mengambil foto narsis?", "Apakah Anda merasa kecanduan mengambil foto narsis?", dan "Apakah Anda berpikir seseorang dapat menjadi kecanduan mengambil foto narsis?"

Keenam motivasi di balik swafoto juga diuji pada peserta selanjutnya.

Selama wawancara ini para peserta mengkonfirmasi bahwa tampaknya ada individu yang secara obsesif mengambil swafoto. Dengan kata lain, selfitis memang ada.

Hasilnya, orang dengan tingkat selfitis kronis berusaha untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang di sekitar mereka.

Ilustrasi selfieThinkstock Ilustrasi selfie

Selain itu, hal ini menunjukkan gejala yang mirip dengan perilaku berpotensi adiktif lainnya. Studi lain juga menunjukkan bahwa sebagian kecil individu mungkin memiliki "kecanduan swafoto”.

Namun, Griffiths menilai penelitianya tidak menunjukkan bahwa selfitis adalah gangguan mental.

“Selfitis tampaknya merupakan suatu kondisi yang memerlukan penelitian lebih lanjut untuk sepenuhnya menilai dampak psikososial yang mungkin dimiliki perilaku pada individu,” sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com