Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2019, 17:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Selain kadar gula darah yang tinggi, penderita diabetes yang menggunakan terapi insulin juga harus waspada terhadap kadar gula rendah.

Sebab, kadar gula yang terlalu rendah atau berada di bawah 60 mg/dL bisa menyebabkan kematian mendadak, bila tidak segera ditangani.

Hal ini diungkapkan oleh Dr dr Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K), Dokter Spesialis Gizi Klinik di RSCM, MRCCC dan Jakarta Heat Center dalam acara "Gerakan Lawan Diabetes Bersama Dia" oleh Diabetasol di KalCare Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Fiastuti menyarankan pola makan yang teratur bagi penderita diabetes. Sebelum tidur pun, penderita diabetes disarankannya memakan makanan yang bergula rendah demi mencegah risiko hipoglikemia pada saat tidur.

Baca juga: Penyakitnya Diabetes, Kok Efeknya Sampai ke Ginjal, Otak dan Jantung?

"Orang diabetes, gula darah gampang naik gampang turun. Kalau terakhir makan jam 9 malam (lalu tidak sarapan), sudah 12 jam dia enggak makan. RIsiko hipoglikemia-nya tinggi sekali," ujarnya.

"Kalo hipoglikemia, (orangnya) bisa gemetaran dan pingsan. Bisa meninggal. Diabetes itu paling berbahaya hipoglikemia," ujarnya.

Dr dr Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM yang merupakan Konsultan Metabolik Endokrin juga sependapat.

Dia menjelaskan bahwa komplikasi diabetes bisa dibagi menjadi dua, yakni akut dan kronik.

Komplikasi kronik adalah yang selama ini kita dengar, yaitu penyakit-penyakit degeneratif seperti stroke, hipertensi dan jantung koroner. Komplikasi ini terjadi karena diabetes tak terkontrol yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Baca juga: Khawatir Idap Diabetes? Coba Cek Mandiri dengan Cara Ini

Sementara itu, komplikasi akut terjadi mendadak dan bisa berupa hipoglikemia yakni ketika kadar gula darah di bawah 60 mg/dL atau hiperglikemia yakni ketika kadar gula darah berada di atas 300 mg/dL.

"Hipoglikemia rasanya sempoyongan. Enggak bisa mikir, pusing, keringat dingin dan pingsan. (Hipoglikemia) bisa menyebabkan kematian secara mendadak, tapi kalau ditangani sesegera mungkin ya aman," ujar Eliana.

hipoglikemia bisa menyebabkan kematian mendadak karena gula darah merupakan satu-satunya energi yang bisa dipakai oleh otak, bukan protein atau lemak.

Eliana menjelaskan, jadi bayangin kalau enggak ada fuel-nya (bahan bakarnya), otak enggak bisa mikir.

Baca juga: Benarkah Gula adalah Pemicu Utama Diabetes? Ini Kata Ahli

"Pertama-tama hipoksia dulu, kekurangan oksigen jadinya pusing sempoyongan. Kalau oksigen di otak makin lama makin kurang, pembuluh darah makin kecil dan terjadi stroke iskemia tanpa pendarahan," lanjutnya.

Untungnya, penanganan hipoglikemia cukup mudah. Penderita hanya perlu segera memakan permen atau cokelat untuk kembali menaikkan gula darah.

Lalu, yang perlu diketahui lagi adalah hipoglikemia hanya dapat terjadi pada dua kelompok orang saja, yakni penderita diabetes yang lupa makan tetapi tetap minum obat atau menyuntikkan insulin, dan orang-orang berpenyakit tertentu seperti kanker otak atau kanker pankreas.

"Orang normal enggak mungkin hipoglikemia hanya karena diet ketogenik atau puasa. Saat buka puasa saja, gula darah kita 80-90 mg/dL," imbuh Eliana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com