KOMPAS.com - Menurut data Globocan pada 2018, insiden kanker limfoma hodgkin di seluruh dunia mencapai 79.990 kasus baru dengan 26.167 di antaranya berujung kematian.
Sementara pada tahun yang sama, di Indonesia terdapat 1.047 kasus kanker limfoma hodgkin baru dan 574 orang di antaranya meninggal dunia.
Kanker limfoma hodgkin (LH) merupakan satu dari dua jenis kanker limfoma. Kanker ini menyerang kelenjar getah bening yang terletak di leher dan kepala.
Ketua Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI) dan Persatuan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), Dr dr Tubagus Djumhana Atmakusuma, SpPD KHOM, FINASIM menjelaskan, LH termasuk kanker darah.
Baca juga: Mengenal Kanker Limfoma, Jenis, Faktor Risiko, hingga Gejalanya
"Nah, seperti yang telah disebutkan sebelumnya kanker limfoma ini kan menyerang kelenjar getah bening (KGB), sedangkan KGB itu ada diseluruh tubuh kita yaitu dalam aliran darah, karena itulah juga kadang disebut kanker darah juga ini," kata Djumhana dalam acara bertajuk Harapan Baru Bagi Pasien Kanker Limfoma Hodgkin dengan Terapi Inovatif di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Prevalensi kasus LH ini yaitu sekitar 20 persen dari seluruh kasus limfoma, yaitu dengan presentasi sekitar 60 persen (dari jumlah penduduk Indonesia) kasus baru per tahun, ada sekitar 40 persen orang dengan limfoma meninggal dunia.
Meskipun data di Indonesia sendiri belum ada riset terkait usia penderita LH ini, namun di Amerika Serikat kasus LH ini terjadi dengan puncak usia dewasa muda 20-24 tahun dan usia lanjut 75-79 tahun.
Dituturkan Djumhana, LH terjadi karena mutasi gen sel B pada sistem limfatik atau disebut juga dengan limfosit B, dengan hasil deteksi adanya sel abnormal reed-stenberg.
Karena limfoma menyerang kelenjar getah bening, di mana jaringan getah bening berada di beberapa bagian tubuh, maka kanker limfoma hodgkin dapat muncul hampir di seluruh bagian tubuh. Namun yang paling sering adalah di bagian atas tubuh manusia.
"Meskipun LH dapat berawal di mana saja (anggota tubuh), paling sering diawali pada kelenjar getah bening di bagian atas tubuh, atau organ tubuh yang paling umum adalah di dada, leher, atau di bawah lengan," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.