Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan 14 Kerangka Mammoth di Dalam Perangkap Buatan Manusia

Kompas.com - 10/11/2019, 12:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Para arkeolog di Meksiko menemukan 14 kerangka mammoth atau gajah purba berbulu di dalam lubang perangkap buatan manusia. Diperkirakan usia mammoth dan perangkap purba ini berusia sekitar 15.000 tahun.

Menurut Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH), perangkap mammoth bikinan manusia purba ini berada di kota Tultepec, Estado de Mexico.

Dilansir CNN, Jumat (8/11/2019), Tultepec adalah museum alami yang menampung banyak kerangka mammoth, dan sudah ditemukan sejak 2016.

Lubang perangkap itu ditemukan ketika sejumlah pekerja menggali daerah itu untuk membangun tempat pembuangan sampah.

Baca juga: Mammoth Terakhir di Muka Bumi Mati di Pulau Terpencil

Nah, penemuan terbaru ini memperbesar koleksi mammoth di dalamnya.

"Daerah ini melewati aliran sungai. Bisa kita bayankan, bagaimana tantangan yang dihadapi pemburu purba untuk berinteraksi dengan herbivora raksasa ini (mammoth)," ujar Pedro Francisco Sánchez Nava, koordinator arkeologi nasional di INAH.

Dalam waktu 10 bulan, Pedro dan timnya menggali lubang yang dalamnya 1,7 meter dan berdiameter 25 meter. Hasil kerja keras mereka sejauh ini menemukan 824 tulang belulang.

Para arkeolog yakin, situs di distrik San Antonio Xahuento itu membantu para pemburu mendapatkan mangsanya.

Ahli membayangkan, kelompok pemburu prasejarah yang beranggotakan 20-30 orang membawa obor dan tongkat untuk memisahkan mammoth dari rombongannya, kemudian menggiring hewan itu masuk ke perangkap.

Begitu mammoth masuk perangkap, hewan besar itu dibunuh dan diambil dagingnya. Sementara bagian tubuh lain digunakan untuk keperluan lainnya.

Para arkeolog membuktikan, tulang rusuk digunakan untuk memotong daging mammoth, dan organ-organ internal dikonsumsi.

Tengkorang mammoth ditemukan terbalik. Ini mungkin menunjukkan bahwa pemburu di masa lalu juga mengambil lidah mammoth yang beratnya mencapai 12 kilogram untuk dimakan.

Meski para pemburu membunuh mammoth untuk bertahan hidup, di sisi lain mereka juga sangat menghormati hewan besar itu.

Sebuah tulang mammoth yang terdapat tanda patah tulang menunjukkan, para pemburu telah mengincar hewan itu selama beberapa tahun dan berusaha membunuhnya

Ketika sudah berhasil membunuhnya, mereka menyusun tulang-tulangnya ke bentuk simbolis.

"Mereka pasti menganggapnya berani. Penyusunan tulang kembali juga menunjukkan bahwa para pemburu menghormati mammoth," ungkap Luis Cordoba, kepala tim penggalian INAH.

Luis mengatakan, penemuan ini merupakan kunci penting dalam mempelajari hubungan antara perburuan praserjarah dengan mammoth.

Baca juga: Terobosan Ilmiah, Sel Mammoth Purba Dihidupkan Lagi oleh Para Ilmuwan

Selain berisi mammoth, perangkap itu juga berisi kerangka unta dan kuda.

Bagi para ahli, ini belum selesai. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah masih ada perangkap mammoth lain di sekitar kawasan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau