Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangnya Pencahayaan di Ruangan, Bisa Sebabkan Gangguan Penglihatan

Kompas.com - 02/11/2019, 12:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurut Badan Internasional untuk Pencegahan Kebutaan, dari 7,3 miliar orang di dunia ada 253 juta orang mengalami gangguan penglihatan.

Adapun 36 juta orang di antaranya mengalami buta sementara, sisanya atau 217 juta lainnya mengalami gangguan penglihatan sedang atau parah (MSVI).

Selain itu, 1,1 miliar orang memiliki gangguan penglihatan jarak dekat.

Ahli bedah dan refraktif mata dari RSCM Kirana, Dr dr Tri Rahayu SpM(K) FIACLE mengatakan, kebanyakan orang di Indonesia masih tidak menyadari pentingnya melakukan tes mata secara teratur.

Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Paling Baik untuk Menjaga Kesehatan Mata

Di tingkat dunia, hasil riset Signify mendapati fakta bahwa 86 persen responden percaya jika pencahayaan yang baik bermanfaat bagi kesehatan mata.

Namun, dalam hal menjaga kesehatan pribadi, 66,6 persen responden tidak pernah menjaga kesehatan mata seperti seharusnya, bahkan untuk hal rutin melakukan pemeriksaan mata.

Padahal, kata Tri, tes mata merupakan tindakan pencegahan untuk mengantisipasi penglihatan yang buruk menjadi semakin parah.

"Kita menghabiskan sebagian besar waktu dengan beraktivitas di dalam ruangan, dan meskipun ada sinar alami yang masuk dari jendela, kita masih membutuhkan pencahayaan yang baik dan layak untuk mendukung pekerjaan dan tugas-tugas terkait visual," kata Tri dalam acara kampanye cahaya nyaman di mata dengan Philips MyCare LED dari Signify, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Masih menurut Tri, sebagian besar masyarakat menghabiskan waktu dengan beraktivitas di dalam ruangan, dan meskipun ada sinar alami yang masuk dari jendela, tetapi masih dibutuhkan pencahayaan yang baik dan layak untuk mendukung pekerjaan dan tugas-tugas terkait visual.

"Penglihatan memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal lain dengan lebih baik, menjaga kedua mata kita tetap sehat sebagai bagian dari kesehatan kita secara keseluruhan merupakan hal yang sangat penting. Jika kita ingin memiliki angka kerja yang berkualitas, kita harus mulai dengan kesehatan mereka," ujarnya.

Hal itu juga didukung dari penelitian yang dilakukan oleh Signify di beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk melihat perilaku orang terhadap pencahayaan.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, 50 persen responden di Indonesia khawatir kehilangan penglihatan mereka, yang berada di posisi kedua setelah rasa takut akan kehilangan ingatan mereka (52 persen) saat menua.

Selain itu ditemukan, 68 persen responden lebih suka kehilangan pendengaran daripada penglihatan mereka (32 persen).

Meskipun 83 persen setuju bahwa pencahayaan yang baik bermanfaat bagi kesehatan mata, 34 persen responden mengakui bahwa pencahayaan di rumah mereka tidak nyaman bagi mata mereka.

Terkait hal ini, 90 persen responden Indonesia tertarik untuk membeli bohlam yang dapat menghasilkan cahaya yang nyaman bagi mata mereka.

Lebih lanjut mengenai penelitian Signify di Indonesia, 74 persen masyarakat Indonesia menghabiskan lebih dari delapan jam sehari di area dengan pencahayaan buatan.

Jumlah yang lebih tinggi, 80 persen (dibandingkan 77 persen konsumen secara global), bahkan menyetujui bahwa pencahayaan yang baik di rumah meningkatkan produktivitas harian mereka.

Masalahnya, pencahayaan buruk dalam ruangan dapat mempengaruhi penglihatan mereka.

Setengah dari konsumen Indonesia mengaku mengalami mata lelah, dan hampir setengahnya (45 persen) mengalami penglihatan kabur atau sakit kepala.

Baca juga: Salshabilla Adriani Nyaris Buta karena Softlens, Ini Kata Dokter Mata

Oleh sebab itu, Country Leader Signify Indonesia, Rami Hajjar, mengatakan terkait dengan peringatan World Sight Day, pihaknya terus berupaya membuat inovasi bohlam (Philips LED MyCare/EyeComfort) dan juga bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) agar menciptakan kesadaran menjaga mata sehat.

"Kami ingin menekankan kembali pentingnya memiliki pencahayaan yang nyaman di mata, yang dapat mendukung kesehatan mata dalam jangka panjang dan memungkinkan orang untuk meraih impian mereka,” kata Rami.

Hal itu dikarenakan, kata Rami, pihaknya percaya bahwa kualitas pencahayaan yang diterapkan, baik di siang hari ketika kita menghabiskan sebagian besar waktu beraktivitas di dalam ruangan dan di malam hari, sangat mempengaruhi kesehatan mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com