Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PERSI Bali Sebut 3 Tantangan Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Kompas.com - 31/10/2019, 20:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelayanan kesehatan menjadi salah satu aspek yang paling disoroti masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan pelayanan kesehatan yang tidak sesuai atau tidak optimal dalam berbagai hal.

Terkait hal ini, apa sebenarnya tantangan dari penyedia pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik dan unit terkecil bahkan Puskesmas agar pelayanan kesehatan bisa dilakukan dengan optimal?

Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) wilayah Bali, Dr i Gede Wiryana Patra Jaya mengatakan ada tiga tantangan besar dalam melakukan perkembangan dan perbaikan dalam pelayanan kesehatan. Pertama adalah Sumber Daya Manusia (SDM). 

"SDM ini tantangannya bukan jumlah. Misal seperti di Bali sendiri, SDM itu masalahnya distribusinya tidak merata," kata Patra dalam acara perkenalan situs referensi pertama Philips iGS dan ICCA di Indonesia, Bali (30/10/2019).

Baca juga: 4 Negara dengan Pelayanan Kesehatan Terbaik

Menurut Patra, itulah mengapa tidak semua fasilitas pelayanan kesehatan memiliki banyak tenaga medis. Terutama rumah sakit kelas bawah ataupun jauh dari akses jangkauan.

Kedua ialah tantangan sarana dan prasarana. Diakui Patra bahwa ini merupakan tantangan yang dimiliki oleh berbagai pelayanan kesehatan.

"Tapi kami melihat secara umum kalau di Bali sendiri, sarana dan prasarana di rumah sakit sudah sesuai dengan standar kelas-kelasnya," tuturnya.

Namun, memang tetap diperlukan penjagaan dan perkembangan lebih lanjut terhadap fasilitas yang telah dimiliki setiap rumah sakit saat ini.

Ketiga, adalah persoalan sistem digital. Tidak dapat dipungkiri, kata Patra bahwa pelayanan kesehatan juga harus mengikuti era digitalisasi saat ini.

Baca juga: Remaja Sulit Mengakses Pelayanan Kesehatan Reproduksi

Bahkan, pelayanan kesehatan yang dilengkapi dengan standar digital juga akan memiliki dampak yang sangat baik bagi kinerja tenaga medis. Termasuk efisiensi serta efektivitas pelayanan kepada pasien rumah sakit.

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Selain itu juga, dengan menggunakan sistem digital, rumah sakit dapat dengan baik terintegrasi.

"Kenapa kita kalah dengan Malaysia atau Thailand untuk menjadi pilihan berobat atau mendapatkan pelayanan kesehatan? Karena kota itu saat ini masih berjalan sendiri-sendiri, sedangkan di luar dengan pakai sistem digital semuanya sudah terintegrasi dengan baik," ucap dia.

Baca juga: Menyoal Kenaikan Iuran BPJS, Ini Kata Pelaku Pelayanan Kesehatan

Sistem digitalisasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan juga diyakini Patra akan menjadikan sebuah rumah sakit menjadi tujuan utama ketika pasien ingin berobat. Bahkan mempermudah sistem rujukan pasien ke rumah sakit lainnya.

"Kalau sudah pakai sistem, orang yang sakit atau pasien itu saat harus dirujuk ke rumah sakit lain. Tidak perlu susah bawa berkas, ngurus berkas, ketinggalan dan lainnya. Dengan sistem rumah sakit yang merekomendasikan dan rumah sakit tujuan telah bisa otomatis menerima data pasien tanpa pakai data paper lagi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com