KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan hubungan makanan dengan lingkungan. Rupanya, Anda akan mendapatkan manfaat ganda jika memakan makanan yang berbasis tumbuh-tumbuhan.
Dilansir dari The Guardian, Senin (28/10/2019), penelitian terbaru menunjukkan bahwa makan makanan sehat merupakan pilihan terbaik untuk manusia dan lingkungan.
Sebaliknya, memakan makanan yang tidak sehat akan menjadi ancaman untuk diri Anda sendiri serta lingkungan. Oleh karena itu, beberapa negara-negara maju melakukan kampanye untuk mengurangi konsumsi daging.
Efek dari makan makanan yang tidak sehat, selain meningkatnya risiko penyakit diabetes, jantung koroner, dan kolesterol; juga merusak iklim dan lingkungan.
Baca juga: Kata Ahli Gizi, Ini Cara Memasak Mi Instan agar Lebih Sehat
Dari semua jenis makanan, penelitian menemukan bahwa buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian adalah pilihan terbaik untuk menghindari penyakit dan melindungi iklim serta sumber daya air. Sebaliknya, pola diet yang banyak daging merah dan olahan dapat menyebabkan masalah kesehatan dan polusi paling parah.
Meski demikian, memang ada beberapa makanan yang tidak mengikuti "tren" ini.
Ikan, misalnya, merupakan protein hewani sehat yang memiliki banyak vitamin namun meninggalkan jejak karbon yang lebih banyak daripada pola makan berbasis tanaman. Sementara itu, makan-makanan yang mengandung tinggi gula, seperti biskuit dan minuman bersoda, berdampak rendah pada lingkungan namun meningkatkan risiko kesehatan.
Dipublikasikan oleh Michael Clark bersama dengan timnya dalam Proceedings of the National Academy of Sciences; para ahli mendapatkan hasil ini setelah menganalisis dampak kesehatan dan lingkungan dari 15 jenis makanan yang paling umum dalam pola makan barat.
Baca juga: Sains Diet, Bagaimana Memenuhi Kebutuhan Protein kalau Vegetarian?
Mereka juga menggunakan data dari studi lain yang mempelajari dampak kesehatan, seperti risiko jantung, stroke, diabetes tipe dua dan kanker usus, dari memakan ke-15 jenis makanan satu porsi lebih banyak dari yang direkomendasikan.
Sementara itu, dampak lingkungannya, termasuk emisi gas rumah kaca dan penggunaan air, dikalkulasikan dan dibandingkan dengan seporsi sayuran.
Menurut Clark, pola makan yang biasa digunakan oleh masyarakat mengancam kesehatan, lingkungan, serta sumber daya air.
“Memilih makanan yang lebih baik dan sifatnya berkelanjutan merupakan jalan terbaik untuk orang-orang meningkatkan kesehatan dan membantu melindungi bumi,” ujar Clark.
Saat ini, para peneliti sedang mengerjakan model label makanan baru untuk mengetahui informasi atau dampak kesehatan dan lingkungan dari setiap sajinya.
Melalui penelitian ini; konsumen, pembuat kebijakan dan perusahaan makanan diharapkan dapat membuat pilihan yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.