Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi yang Baru

Kompas.com - 23/10/2019, 12:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Bambang Brodjonegoro diberi kepercayaan oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Sebelum ditunjuk menjadi Menristek yang menggantikan Mohammad Nasir, Bambang pernah menempati posisi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2016-2019 dan Menteri Keuangan 2014-2016 dalam Kabinet Kerja.

Berusia 53 tahun, Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, PhD lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1966.

Dia mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) pada 1990 dan gelar master di bidang tata kota dari University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1993.

Baca juga: Profil Terawan Menteri Kesehatan, Dokter Cuci Otak yang Kontroversial

Bambang kemudian juga mengantongi gelar doktor bidang tata wilayah dan perkotaan dari University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1997.

Sebagai seorang akademisi, Bambang menjadi staf pengajar di FE UI, Ketua Jurusan Ekonomi pada 2002-2005, dan dekan termuda di FE UI pada 2005-2009.

Dia juga sempat menjadi visiting fellow dalam The Indonesia Project – Australian National University pada Desember 2004 dan mendapat Eisenhower Fellowships dalam The Single Region Program – Southeast Asia di Amerika Serikat pada September-November 2002.

Di luar dunia akademik, Bambang juga aktif di sejumlah perusahaan dan BUMN. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Estimasi Permintaan Kebutuhan Telekomunikasi Lokal PT Telkom Indonesia dan Ketua Dampak Situasi Makroekonomi terhadap Permintaan Telekomunikasi Internasional PT Indosat.

Sebagai Menteri Keuangan, Bambang adalah orang yang menyusun dan mengegolkan undang-undang tax amnesty atau pengampunan pajak.

Lantas ketika menjabat sebagai Kepala Bappenas, dia mengawal rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau