Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas Landa Indonesia, Baiknya Minum Minuman Dingin atau Panas?

Kompas.com - 22/10/2019, 13:33 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - BMKG mengumumkan bahwa suhu panas kini sedang melanda Indonesia. Di beberapa daerah, misalnya Makassar dan Maros, suhu maksimum bahkan mencapai 38 derajat celcius.

Saat cuaca sedang panas seperti ini, mana yang lebih baik, minuman dingin atau panas?

Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Thermal Ergonomics Lab dalam jurnal Acta Physiologica pada tahun 2012 mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan.

Minum minuman panas ternyata lebih efektif dalam mendinginkan tubuh pada kondisi tertentu.

 Baca juga: Cuaca Panas Landa Indonesia, Ini 3 Daerah dengan Suhu Tertinggi

Hasil ini ditemukan setelah para peneliti menguji beberapa pengguna sepeda di laboratorium.

Masing-masing partisipan dipasangi sensor temperatur dan alat pengukur oksigen dan karbon dioksida untuk mengetahui jumlah panas yang diproduksi oleh metabolisme tubuh. Para peneliti juga mencatat temperatur, kelembapan udara dan faktor-faktor lainnya.

Ketika para partisipan diberi minuman dingin atau panas, para ahli menemukan bahwa mereka yang minum minuman panas menyimpan lebih sedikit panas di dalam tubuh mereka dibanding dengan yang minum minuman dingin.

Penjelasan ilmiahnya

Ilustrasi minum airMongkolChuewong Ilustrasi minum air

Peneliti studi Ollie Jay mengatakan, jika Anda minum minuman panas, hasilnya memang penyimpanan panas dalam tubuh berkurang, tetapi hanya jika keringat yang diproduksi akibat meminumnya bisa menguap.

Baca juga: Ini Prediksi Awal Musim Hujan di Beberapa Wilayah Pulau Jawa

"Ya, minuman panas lebih panas dari temperatur tubuh Anda, sehingga Anda menambahkan panas ke tubuh, tetapi jumlah keringat yang meningkat-jika semuanya bisa menguap-bisa melebihi panas yang ditambahkan ke tubuh oleh cairan," ujarnya, seperti dilansir dari Smithsonian.com, 10 Juli 2012.

Ketika keringat di kulit kita menguap, sebagian energi juga terserap ke udara sebagai bagian dari reaksi yang terjadi. Alhasil, suhu tubuh pun menurun.

Namun, seperti ditekankan oleh Jay, kuncinya adalah penguapannya, bukan keringatnya.

Jika Anda mengenakan berlapis-lapis pakaian, udara di sekitar tubuh sedang lembap, atau keringat begitu banyak hingga mulai menetes dan tidak menguap; maka minum minuman panas malah akan memperparah kondisi tubuh.

"Minuman panas tetap menambah sedikit panas ke tubuh, sehingga jika keringat tidak akan menguap, minum minuman dingin saja," kata Jay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau