Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Perangi Sel Kanker Jahat, Pasien Tak Boleh Kekurangan Gizi

Kompas.com - 22/10/2019, 12:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus malnutrisi atau kekurangan gizi pada penderita kanker masih sangat tinggi di dunia, termasuk negara maju seperti Perancis.

Padahal semestinya, para pejuang kanker tidak boleh mengalami malnutrisi karena akan sangat berdampak buruk pada kondisi kesehatannya.

Hal tersebut dijelaskan oleh Medical Department Kalbe Farma, dr Dedyanto Henky Saputra M.Gizi dalam acara bertajuk Patient Journey in Oncology Total Solution yang diadakan oleh PT Kalbe Farma Tbk di Bogor, Selasa (7/10/2019).

"Orang yang terkena kanker itu rentan sekali, daya tahan tubuh melemah. Kalau tidak diikuti nutrisi yang baik, malah terjadi malnutrisi. (Dan malnutrisi membuat) tubuh pasien bahkan bisa lebih parah kondisinya," kata Dedy.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Plastik Panas dan Radiasi Ponsel Sebabkan Kanker?.

Ironisnya, Dedy menyebut ada sekitar 80-90 persen penderita kanker yang menunjukkan tanda dan gejala kekurangan gizi.

"Bahkan 20-40 persen penderita kanker mungkin meninggal dunia karena kekurangan gizi, selain komplikasi. Makanya enggak boleh pasien kanker kurang gizi, seharusnya," tegas Dedy.

Dampak kurang gizi bagi penderita kanker

Ketika penderita kanker tidak mendapat gizi yang cukup, ini akan memengaruhi kualitas hidup pasien.

"Sel kanker itu butuh dilawan. Nah, melawannya itu butuh bantuan lain selain obat atau terapi yang dilakukan dokter, yaitu pemenuhan nutrisi. (Nutrisi diperlukan) Agar energi tubuh atau daya imun meningkat dan melawan sel kanker yang melemahkan itu," papar Dedy.

Kualitas hidup tersebut, menurut Dedy juga akan berpengaruh terhadap banyak hal, seperti lemah ketika melakukan berbagai aktivitas dan respons tubuh terhadap terapi yang dijalani tidak optimal. Ketika dua hal ini terjadi, harapan hidup pasien kanker juga akan turun.

Oleh sebab itulah, Dedy sangat menekankan bahwa penderita kanker dan keluarga tidak boleh menyepelehkan persoalan gizi.

"Dengan mengkonsumi nutrisi yang cukup akan membantu pasien kanker proses penyembuhan lebih cepat. Itu (gizi yang cukup) juga akan membantu mengurangi efek samping dari terapi kanker," ujarnya.

Ketika pasien memiliki nutrisi cukup, daya tahan tubuh dapat terus berjuang melawan sel kanker. Hal ini pada akhirnya membantu menurunkan risiko komplikasi dan infeksi.

Kebutuhan nutrisi pada pasien kanker juga berdampak pada perawatan yang tidak memerlukan waktu terlalu lama.

Secara sederhana, peran nutrisi atau gizi pada pasien kanker menurut Dedy ialah sebagai berikut:

  • Mencegah dan memperbaiki defisiensi zat gizi.
  • Membantu pasien mentoleransi terapi.
  • Meminimalkan efek samping dan komplikasi terkait nutrisi.
  • Membantu mempertahankan berat badan dan kondisi fit.
  • Mencegah kerusakan jaringan dan membantu pembentukan jaringan.
  • Melawan infeksi
  • Memaksimalkan kualitas hidup & hasil terapi

Baca juga: Wanita Wajib Tahu, Payudara Padat Berisiko Tinggi Kena Kanker Payudara

"Malnutrisi pada penderita kanker itu menurunkan efektivitas terapi dan meningkatkan komplikasi. Makanya pemberian nutrisi dengan jumlah, jenis dan cara yang tepat akan menunjang keberhasilan terapi kanker," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau