KOMPAS.com - Sejak diselenggarakan pertama kali pada 2015, Indonesia Science Expo (ISE) secara konsisten menjadi ajang untuk memperkenalkan hasil-hasil terkini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Dengan mengusung tagline "Today and Beyond", ISE 2019 akan digelar pada 23-26 Oktober mendatang di ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Menurut Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, bahwa tema yang diangkat dalam pergelaran ISE tahun ini, yaitu keanekaragaman hayati Indonesia untuk kehidupan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
"Today and Beyond ini dijadikan tagline, ya karena sains itu tidak hanya hari ini saja. Tapi kita tahu sains itu berkelanjutan. Dan ISE tahun ini lebih istimewa dari tahun-tahun kemarin," kata Handoko di acara Highlight Program Indonesia Science Expo di Gedung LIPI, (18/10/2019).
Baca juga: Membumikan Sains Melalui Indonesia Science Expo 2018
“Sebagai salah satu negara mega biodiversity di dunia, keanekaragaman hayati merupakan salah satu kekuatan Indonesia dalam aktivitas penelitian sehingga bisa berkompetisi dengan negara-negara yang lain yang lebih maju,” imbuh Handoko.
Namun, keanekaragaman hayati Indonesia dalam pergelaran ISE 2019 akan dibalut dalam sentuhan teknologi dan inovasi yang lebih kekinian.
"ISE ini juga menjadi wadah bagi penyedia dan pemakai hasil riset di berbagai sektor," tuturnya.
Berbagai kreativitas akan ditampilkan dalam beragam aktivitas seperti eksibisi hasil penelitian dari lembaga penelitian, perguruan tinggi dan industri. Bahkan, ISE 2019 tahun ini akan menghadirkan lebih dari 300 booth pameran.
Nanti di ISE tersebut dari keterangan Handoko, akan ada science movie, science show, talkshow, seminar dan konferensi internasional, temu bisnis, juga beragam kegiatan kompetisi ilmiah generasi mudah dalam ajang LIPI Youth Science Fair.
Sekretaris Utama LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan hal istimewa pada ISE tahun ini adalah kompetisi inovasi dan invensi remaja tingkat internasional, yakni International Exhibition for Young Inventors (IEYI).
“Tahun ini adalah kali ketiga Indonesia menjadi tuan rumah setelah sebelumnya pada tahun 2007 di Yogyakarta dan tahun 2014 di Jakarta,” ujar Nur.
Bahkan, untuk tahun ini, IEYI diikuti oleh 150 proyek penelitian dari 11 partisipan internasional yakni Indonesia, Jepang, Macau, Malaysia, Philipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam.
“IYEI bertujuan mendorong generasi muda untuk memiliki pemikiran kritis, penyampaian penelitian kepada publik serta mendapatkan pengalaman internasional untuk memperluas jejaring ilmiah,” ucap Nur.
Diingatkan oleh LIPI bahwa kegiatan ISE ini akan digelar untuk umum dan tidak dipungut biaya apapun. Serta, jika ingin melihat pameran dari karya-karya terpilih dalam IYEI, maka hanya akan ada sampai tanggal 25 Oktober. Pada hari tersebut, terdapat malam pemberian penghargaan terhadap karya-karya terbaik dalam tiap kategori.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.