Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palapa Ring Diharap Bisa Capai Ketimpangan Digital di Timur Indonesia

Kompas.com - 17/10/2019, 18:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Palapa ring atau yang disebut tol langit, telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (14/10/2019). Palapa Ring diharap dapat memutus ketimpangan digital atau layanan internet di seluruh pelosok Indonesia.

Jokowi berharap, Palapa Ring yang merupakan jaringan tulang punggung serat optik nasional dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah.

"Yang paling berat dan agak mundur memang bagian timur. Medannya berat, dan tidak semua di Papua pakai fiber optik. Banyak yang pakai antena besar, microwave," kata Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato peresmian Palapa Ring.

"Oleh karena itu pemerintah berkomitmen tuntaskan Palapa Ring sebagai tol langit. Tidak hanya memajukan sektor ekonomi, tapi juga sektor sosial budaya politik dan pemerintahan. Inilah yang akan menyambungkan negara kita," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi Resmikan Tol Langit, Berikut 5 Fakta Palapa Ring

Data survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2019 menunjukkan, dari total populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 264,16 juta orang, ternyata yang menggunakan internet lebih dari setengahnya atau 171,17 juta orang.

Sementara itu, data peta sebaran seluler yang dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2018 menunjukkan, luas pemukiman Indonesia sekitar 44.565 kilometer persegi dan ditempati oleh 83.218 desa atau kelurahan.

Dari jumlah tersebut, desa atau kelurahan di Indonesia yang sudah mendapat pelayanan interner 4G baru 73,77 persen. Indonesia bagian timur adalah salah satu wilayah yang belum mendapat layanan internet 4G secara merata.

Dirut BAKTI Anang Latif mengatakan, tuntasnya program Palapa Ring di Indonesia Timur akan menjawab persoalan konektivitas internet di sana.

"Dengan tuntasnya program Palapa Ring di Indonesia Timur, persoalan konektivitas selesai. Kini internet cepat bisa hadir dalam genggaman kita," kata Anang di Gedung Utama Kemkominfo, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Dijelaskan Anang, palapa ring yang disebut juga sebagai tol langit, memang memiliki tujuan menyambungkan hal 'gaib' berupa sinyal internet dari langit karena menghubungkan antar daratan melalui lautan.

Selain itu, kata Anang, digital ekonomi dari penggunaan internet juga bisa menyentuh sampai pelosok Indonesia, termasuk di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dan perbatasan.

Sejauh ini daerah 3T memang yang menjadi target agar konektivitasnya tersambung melalui tol langit.

Konsekuensi dari pupusnya ketimpangan digital karena terjadinya perubahan gaya hidup yang sangat bergantung dengan internet.

Bahkan menurut Anang, kecepatan internet juga akan berdampak pada layanan pemerintahan.

Baca juga: Alasan Kenapa Kita Kecanduan Menjelajah Internet Tanpa Tujuan

"Hampir sudah semua kementerian dan lembaga terdampak dengan ketersediaan internet cepat di seluruh Indonesia. Khususnya dalam hal ketersediaan layanan online, misalnya di Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi," tuturnya.

Jadi dalam hal ketersediaan sinyal, Anang menegaskan, pemerintah telah hadir dalam menciptakan pemerataan sinyal di seluruh kawasan di Bumi Pertiwi.

"Persoalan pemerataan memang menjadi tugas pemerintah dalam hal ini Bakti. Misi kami adalah menciptakan kemerdekaan sinyal," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Oh Begitu
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fenomena
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Kita
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Oh Begitu
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Oh Begitu
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Fenomena
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau