"Terutama di Indonesia timur dan juga daerah-daerah terpencil itu sulit sekali, ya ini tantangan berat di negeri kita dalam hal atau aspek apapun ya, terutama kesehatan," ujarnya.
Baca juga: Faktor Utama Pemicu Kanker, dari Gaya Hidup sampai Kebiasaan
Daya beli masyarakat
Persoalan ini dianggap Aru sebagai masalah pelik di kalangan masyarakat berkembang seperti Indonesia.
Daya beri masyarakat maksudnya adalah kemampuan untuk membeli atau membayar pengobatan pada penyakit sepanjang jalan, seperti kanker.
"Kita tahulah negara kita ini masyarakatnya tidak semua dalam kategori kelas mampu dalam finansial, nah kalau kena penyakit kankernya masih stadium awal dan segera ditangani itu biayanya tidak begitu besar, tetapi kalau sudah stadium lanjut, biaya obatnya itu mahal sekali," tuturnya.
Masih tetap dari data yang sama seperti di atas, nun prevalensi yang dihitung oleh riskesdas ialah berdasarkan aktivitas yang dilakukan atau pekerjaan.
Prevalensi tertinggi kasus kanker terjadi pada mereka yang bekerja sebagai PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD sekitar 4,1 persen.
Selanjutnya, pada urutan kedua dengan prevalensi penyakit kanker sebesar 3,5 persen ialah mereka yang tidak memiliki pekerjaan atau tidak bekerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.