Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 6,8 Guncang Ambon, Kairatu dan Haruku, Dipicu Sesar Aktif

Kompas.com - 26/09/2019, 08:34 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 6.46 WIB, wilayah kota Ambon dan sekitarnya diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M 6,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 6,5.

Episenter gempa terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Propinsi Maluku pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: BMKG: 2 Pelajaran dari Gempa Merusak di Pakistan untuk Indonesia

Sementara itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa di wilayah Ambon ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault).

Menurut informasi dirasakan dari masyarakat, dampak gempabumi dirasakan di daerah Ambon, Kairatu, Haruku, Tihulae, dan Latu dalam skala intensitas V-VI MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).

Gempa juga dirasakan di Paso dalam skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan Banda II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.

Hingga pukul 7.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempa susulan (aftershocks) dengan magnitude terbesar M 5,6.

Baca juga: Gempa 6,4 Guncang Laut Banda, Bukti Nyata Subduksi Banda Aktif

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau