Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2019, 08:25 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Dini hari tadi, tepatnya pukul 2.53 WIB, wilayah Laut Banda diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M 6,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 6,0.

Episenter terletak pada koordinat 6,57 LS dan 130,52 BT, tepatnya di laut pada jarak 177 km arah barat laut Kota Saumlaki pada kedalaman 97 km, tepat di bawah Cekungan Weber Deep.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan kepada Kompas.com, Minggu (22/9/2019), gempa ini merupakan gempa menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di Laut Banda.

Baca juga: Gempa Tuban 2 Kali Guncang Busur Jawa dan Bali, Terasa Sampai Bima

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Sementara hasil pemodelan menunjukkan gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Guncangan gempa dirasakan sebagian masyarakat di Kota Saumlaki dalam skala intensitas II MMI yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hal ini menunjukkan, meski gempa berkekuatan besar tapi getaran gempa tidak terlalu dirasakan masyarakat.

"Lemahnya guncangan di sekitar pusat gempa disebabkan karena hiposenternya di kedalaman menengah dan aspek batuan keras pulau-pulau di sekitarnya, sehingga guncangan dapat diredam," terang Daryono.

Hingga Minggu pagi (22/9/2019) pukul 4.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan hanya terjadi 1 aktivitas gempa susulan (aftershock).

Baca juga: Gempa Tuban 2 Kali di Laut Jawa, Kok Terasa Sampai Bandung dan Bima?

Gempa Laut Banda, Minggu (22/9/2019). Gempa Laut Banda, Minggu (22/9/2019).

Daryono menerangkan, gempa di Laut Banda ini juga menjadi penanda bahwa subduksi Lempeng Indo-Australia di bawah Laut Banda masih aktif.

"Terjadinya deformasi batuan sebagai pemicu gempa di kedalaman lebih dari 70 km di zona ini memberi petunjuk kepada kita bahwa proses subduksi atau penunjaman Lempeng Indo-Australia di bawah Laut Banda masih aktif," tegas dia.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com