KOMPAS.com - Pada bulan pertama kehidupan manusia, bayi mengalami perubahan besar di dalam tubuh. Salah satu yang mungkin tidak Anda sadari mungkin adalah perlahan tapi pasti rambut mereka rontok dan menipis.
Kondisi ini memang jarang menjadi perhatian. Namun jangan khawatir, kondisi ini sebenarnya hal yang normal.
Untuk diketahui, rambut mulai tumbuh pada janin di trimester pertama kehamilan.
Ketika sudah lahir, rambut-rambut yang menutupi kepala bayi justru rontok satu persatu. Menurut para ahli, kerontokan rambut bayi menandakan mereka sedang beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim.
Baca juga: 3 Faktor Risiko yang Memicu Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan
Orang dewasa dapat kehilangan 50-100 helai rambut setiap hari. Sementara bayi, tidak demikian.
"Ketika lahir, tubuh bayi mengalami pergeseran hormon besar yang dapat menyebabkan semua rambut bayi mengalami fase istirahat dan menjadi rontok," ungkap Sage Timberline, seorang dokter anak dari University of California, Davis, dilansir Live Science, Sabtu (21/9/2019).
Ibu dan bayi sama-sama mengalami perubahan hormon pasca kelahiran.
Proses persalinan sendiri, mengingatkan tubuh bayi untuk mulai memproduksi hormon-hormon yang penting untuk hidup di dunia.
Beberapa hormon membantu pembuluh darah pada bayi berkembang, sehingga dapat memastikan seluruh organ tubuh dapat menerima darah yang cukup setelah tali pusar bayi diputus.
Hormon yang lain, bernama kortisol, membantu bayi dapat mengambil napas pertama.
Hormon kortisol juga membantu tubuh bayi menghasilkan energi dan panasnya sendiri.
Sementara pada orang dewasa, kortisol berperan dalam beragam fungsi fisiologis, mulai dari metabolisme hingga memicu respons melawan stres.
Inilah kenapa kortisol juga disebut hormon stres. Selama stres, kortisol mengarahkan energi ke fungsi-fungsi vital.
Setelah lahir, semua rambut bayi tetap dalam fase istirahat sampai dia memiliki lebih banyak energi.
Rambut bayi umumnya rontok pada usia 8 sampai 12 minggu, dan mulai tumbuh lagi di usia 3 sampai 7 bulan. Namun, rambut bayi baru tumbuh setelah umurnya 2 tahun.
Pola dan periode kerontokan serta pertumbuhan rambut sebenarnya tergantung sejumlah faktor, seperti jenis kelamin, etnik, genetika, kondisi kelahiran (prematur, awal, atau terlambat; normal atau melalui operasi caesar), dan nutrisi yang diberikan pada bayi.
Nah, mitos membotaki bayi agar rambutnya tumbuh lebat sebenarnya tidak benar. Ini hanya seperti ilusi, karena ujung rambut bayi yang runcing saat dipotong akan tampak lebih gelap dan lebih tebal.
"Faktanya, jumlah dan lokasi masing-masing folikel rambut ditentukan secara genetik. Setelah lahir, bayi tidak membentuk folikel baru," ungkap Katie Ellgass, dokter anak di Stanford Children's Health Altos Pediatric Associates, Los Altos, California.
Baca juga: Ahli Gizi Kritisi Isi Bantuan untuk Bayi 14 Bulan yang Diberi Kopi
Warna dan tekstur rambut bayi juga dapat berubah beberapa kali selama beberapa bulan atau tahun pertama.
Namun Timberline mengatakan, sulit untuk memprediksi bagaimana dan kapan itu terjadi.
"Yang bisa kita lakukan adalah menikmati setiap gaya rambut selama itu berlangsung," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.