JAKARTA, KOMPAS.com – Minuman berenergi kerap dianggap solusi untuk menahan kantuk, atau membuat badan lebih bugar saat berkendara. Apakah anggapan tersebut benar?
Praktisi kesehatan tidur Dr Andreas Prasadja, RPSGT, mengatakan bahwa ada kesalahpahaman mengenai rasa kantuk terutama saat berkendara.
“Kesalahan manusia modern ya seperti ini, menganggap kantuk sebagai suatu penyakit yang harus diobati. Padahal kantuk merupakan sinyal tubuh yang normal, sama seperti lapar,” tuturnya kepada Kompas.com, Jumat (20/9/2019).
Dr Andreas mengatakan sah-sah saja mengonsumsi minuman berenergi saat berkendara. Namun itu bukanlah hal yang pertama kali harus dilakukan jika mengantuk saat berkendara.
“Nomor satu, ke pinggir dulu. Berhenti. Boleh minum kafein atau minuman penambah energi. Tapi habis itu, harus tidur dulu baru melanjutkan perjalanan,” tutur Dr Andreas.
Baca juga: Coffee Naps Efektif Hilangkan Kantuk
Hal yang tak diketahui banyak orang adalah butuh waktu 30 menit bagi kafein untuk bekerja dalam tubuh.
“Dengan tidur siang 30 menit, kita dapat manfaat dari tidur dan kafein bisa bekerja,” tambah konsultan utama di Snoring & Sleep Disorder Clinic tersebut.
Dr Andreas mengatakan, pantang hukumnya bergadang sebelum berkendara. Ia menyebutkan tiga panduan penting untuk berkendara terutama jarak jauh:
1. Selalu cukup tidur
“Seminggu sebelumnya harus cukup tidur, 7-9 jam setiap malam. Malam sebelum berkendara jarak jauh, tidur minimum 6 jam,” ujar Dr Andreas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.