Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Paru Misterius pada Pengguna Vape, Ini yang Para Ahli Ketahui

Kompas.com - 20/09/2019, 18:30 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com pada Jumat (20/9/2019), 530 orang di Amerika Serikat dilaporkan mengalami penyakit paru-paru misterius yang diduga berkaitan dengan penggunaan rokok elektrik atau vape.

Sementara itu, ada delapan orang pasien yang meninggal akibat penyakit misterius tersebut ketika artikel ini ditulis.

Fenomena ini pun mendorong beberapa negara bagian di AS untuk melarang semua jenis rokok elektrik.

Dilansir dari BBC, Rabu (11/9/2019), mayoritas dari ratusan orang yang terkena penyakit misterius ini memiliki usia rata-rata 19 tahun, yang memang pangsa pasar terbesar di AS untuk pengguna vape.

Mereka menggunakan beragam rokok elektrik dan cairan. Sejauh ini, Badan Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) telah mengumpulkan 120 sampel untuk diuji.

Baca juga: Tak Usah Didebat Lagi, Vape Sama Bahayanya dengan Rokok Tembakau

Gejala yang dilaporkan termasuk pneumonia parah, napas pendek, batuk-batuk, demam, dan kelelahan.

Namun, yang paling mengerikan adalah kegagalan bernapas, di mana tubuh tidak bisa memecah oksigen dan menghasilkan karbon dioksida.

Apa penyebabnya?

Hingga saat ini, para penyelidik di AS belum bisa menemukan penyebab pasti dari penyakit misterius ini. Apakah disebabkan oleh racun atau zat tertentu, atau karena penggunaan yang berlebihan?

Salah satu teori yang paling kuat adalah penambahan vitamin E asetat di dalam produk vape ganja.

Namun, belakangan FDA mendapati bahwa tidak semua sampel yang diuji mengandung vitamin E asetat. Malah, tidak ada zat kandidat yang secara konsisten ditemukan pada semua sampel.

Baca juga: Jangan Anggap Vape Sebagai Rokok yang Sehat!

Selain zat aktifnya sendiri, ada dugaan bahwa penyebab penyakit misterius adalah "pengental" yang ditambahkan ke dalam cairan vape.

Selagi penyebab sebeanarnya dicari, para pakar kesehatan AS menyarankan kepada masyarakat untuk bermain aman dan tidak menggunakan rokok elektrik sama sekali.

Pasalnya, seperti diungkapkan oleh Susan Walley dari seksi pengendalian rokok di American Academy of Paediatrics, rokok elektrik dan vape adalah produk yang tergolong baru sehingga para dokter tidak tahu nasihat apa yang seharusnya diberikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau