Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 14 Bulan Diberi 5 Gelas Kopi Sehari, Ini 5 Efeknya Menurut Ahli Gizi

Kompas.com - 18/09/2019, 13:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hadijah Haura, seorang bayi perempuan berusia 14 bulan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menghabiskan lima gelas atau setara 1,5 liter kopi setiap hari.

Diberitakan Kompas.com, Senin (16/9/2019), bayi bernama Hadijah itu telah terbiasa menyeruput kopi sejak berusia 6 bulan.

Lalu bagaimana menurut ahli gizi mengenai bayi yang diberikan minum kopi tersebut?

Ahli Gizi Dr. dr Tan Shot Yen M.Hum mengatakan bahwa memang orang Indonesia masih ada yang punya kepercayaan bahwa kopi diperbolehkan untuk bayi.

"Biasanya mereka percaya buat anti kejang, dan kepercayaan ini lebih berurat akar ketimbang ASI adalah minuman sebenarnya buat bayi," kata dr Tan, Rabu (18/9/2019).

Baca juga: Wanita 74 Tahun Melahirkan Bayi Kembar, Kok Bisa?

Pada dasarnya Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) sudah memiliki aturan atau tahapannya sendiri. Salah satunya, saat usia bayi sudah enam bulan dan sudah diberikan makanan pendamping ASI dan tetap harus diberikan ASI hingga berlanjut sampai usia bayi dua tahun.

Jika diperhatikan, kata dr Tan, ada banyak efek buruk yang akan dialami oleh bayi ketika tidak diberikan ASI melainkan diberikan minuman berkafein seperti kopi. Berikut di antaranya:

Ilustrasi kopi5second Ilustrasi kopi

Efek stimulan

Kafein yang terkandung di dalam kopi merupakan stimulan. Gangguan tidur akan terjadi, bayi juga tidak tumbuh dengan normal.

Efek meningkatkan asam lambung

Sering disadari oleh manusia dewasa, saat mengkonsumsi kopi, maka asam lambung mereka meningkat.

Hal ini juga berpengaruh kepada bayi yang masih memiliki organ tubuh yang rentan. Dampaknya terhadap bayi adalah muntah, sakit perut, dan sulit bernafas. Kopi juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi tersebut.

Menghambat penyerapan zat besi

"Bayangkan, sudah makan sehari-harinya minim zat besi, plus dihambat pula oleh kafein itu nanti," ujar dr Tan.

Dampak yang terjadi bukan hanya anemia pada bayi, tapi juga gangguan tumbuh kembang, serta otak yang tidak dapat tumbuh dengan optimal.

Efek diuretik

Kopi adalah diuretik yang dapat merangsang untuk berkemih lebih sering. Pada bayi, terlalu sering berkemih akan menyebabkan dehidrasi.

"Dehidrasi bukan soal pecah-pecah bibir tapi volume cairan dalam organ tubuh dan yang beredar dalam darah kan anjlok. Ini mempengaruhi sirkulasi, dari jantung hingga ginjal bayi tersebut," katanya.

Menghabat penyerapan kalsium

Kopi akan menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh bayi. Sehingga pertumbuhan tulang, gigi dan pembentukan sel darah bayi akan jadi terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau