KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat dua gempa pada Rabu (10/9/2019).
Gempa berkekuatan M 4,8 mengguncang laut yang berjarak 129 kilometer arah barat daya Jember, Jawa Timur. Gempa ini terjadi pada tengah malam, tepatnya pukul 00.12 WIB.
Episenter gempa berada di koordinat 9,34 LS dan 113,40 BT.
Hiposenter gempa sendiri berada di kedalaman 10 km.
Getaran gempa dirasakan warga Blitar, Malang, Trenggalek, dan Lumajang, masing-masing dalam skala intensitas II-III MMI.
#Gempa Mag:4.8, 11-Sep-19 00:12:31 WIB, Lok:9.34 LS, 113.40 BT (Pusat gempa berada di laut 129 km BaratDaya Jember), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II-III Blitar, II-III Malang, II-III Trenggalek, II-III Lumajang #BMKG pic.twitter.com/zo2OFKIP3T
— BMKG (@infoBMKG) September 10, 2019
Baca juga: Gempa Hari Ini: 2 Lindu Guncang Jayapura
Enam jam kemudian, tepat pukul 6.32 WIB, gempa tektonik mengguncang kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,7.
Episenter terletak pada koordinat 4.02 LU dan 126.74 BT tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 km arah Timur Kota Melonguane, Kab. Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 56 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam kerak bumi pada lempeng Maluku utara," ungkap Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2019).
Dari hasil analisis mekanisme sumber, diketahui bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempa ini dirasakan di Melonguane III-IV MMI, Tahuna II-III MMI. Warga sempat lari berhamburan keluar rumah karena terkejut guncangan yang terjadi secara tiba-tiba.
Baca juga: Gempa Hari Ini: Lindu Guncang Ternate, Sulawesi Selatan, dan Lampung
#Gempa Mag:5.7, 11-Sep-19 06:32:25 WIB, Lok:3.90 LU,126.76 BT (14 km Tenggara MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/dWkxis5ccV
— BMKG (@infoBMKG) September 10, 2019
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.
Hingga hari Rabu, 11 September 2019 pukul 06.37 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa susulan (aftershock).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.