STIGMA. Seperti banyak penyakit yang dianggap mengerikan, kusta tak terlepas dari satu kata ini.
Terlebih lagi, kusta memang salah satu penyakit menular yang tak banyak diketahui. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sampai menyebutnya penyakit menular yang terabaikan.
Jumlah penderita, meski tidak bombastis, tetaplah angka yang banyak. Di Indonesia, jumlahnya paling tidak 15.000 penderita, itu pun data per akhir 2017.
Baca juga: Ada Kusta di Antara Kita...
Angka penderita ini bisa jadi adalah puncak gunung es, mengingat banyaknya gejala kusta yang terlewat karena menyaru dengan penampakan penyakit lain.
Saat ini, jumlah penderita kusta di Indonesia adalah ketiga terbanyak di dunia, setelah India dan Brasil.
Padahal, ada lebih banyak mitos daripada fakta yang berkembang di masyarakat atas penyakit bernama lain lepra dan Morbus Hansen ini.
Baca juga: 4 Mitos Kusta yang Salah Kaprah, Jangan Lagi Dipercaya
Lebih banyak ketidaktahuan, bahkan di kalangan medis, menaungi kusta. Sudah begitu, kusta yang terlambat apalagi tidak diobati dengan tepat akan memunculkan kecacatan fisik.
Ciri dan gejala kusta pun kerap menyaru dengan beragam gejala penyakit lain.
Baca juga: Waspada Gejala Kusta Sebelum Alami Cacat Tubuh Permanen
Menjadi persoalan adalah saat penderita dan mantan penderita kemudian mengalami diskriminasi akibat mitos dan stigma yang bersilang sengkarut.
Padahal, memutus persoalan kusta tak hanya soal pengenalan sedini mungkin gejala dan pengobatan tuntas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.