KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa kita kini sedang hidup di zaman plastik. Ini bukan kiasan, penelitian mengungkapkan bahwa partikel-partikel plastik kecil telah masuk ke catatan fosil Bumi.
Para peneliti dari Scripps Institution of Oceanography mengambil sampel inti dari sedimen di sekitar pesisiran California selatan. Sampel ini kemudian dikeringkan dan dianalisis masing-masing lapisannya.
Lapisan yang tertua berasal dari tahun 1834, dan semuanya wajar-wajar saja hingga 1940-an. Pada lapisan dari masa-masa inilah, para peneliti mulai menemukan partikel-partikel plastik.
Pasalnya, 1940-an merupakan masa ketika plastik mulai diproduksi secara massal. Bersamaan dengan penggunaan plastik oleh manusia yang kian meningkat, sampah plastik mulai mengalir ke lautan dan mencemari ekosistemnya.
Dilaporkan dalam jurnal Science Advances, jumlah partikel plastik yang ditemukan dalam sedimen bahkan berlipat ganda setiap 15 tahun sejak 1945.
Baca juga: Kampanye Bebas Plastik di Indonesia, Bagaimana supaya Berhasil?
Menurut para peneliti, lapisan plastik dari sedimen ini bisa digunakan sebagai penanda dimulainya Antroposen, kala geologis yang diusulkan untuk menunjuk masa ketika aktivitas manusia mulai mendominasi planet Bumi.
Menariknya, dua per tiga dari partikel plastik yang para peneliti temukan di dalam sedimen berupa fiber. Fiber-fiber plastik ini terlepas dari pakaian-pakaian sintetis ketika dicuci dan masuk ke lautan melalui air limbah.
Setelah fiber plastik, jenis partikel plastik terbanyak berikutnya adalah potongan-potongan plastik lain (20 persen) dan film plastik (10 persen).
Menanggapi temuan ini, Jennifer Brandon dari Scripps Institution of Oceanography yang memimpin studi mengatakan, cinta kita terhadap plastik tertinggal dalam catatan fosil kita.
Baca juga: Yuk, Konsisten Diet Plastik
"Kita telah belajar di sekolah tentang zaman batu, zaman perunggu dan zaman besi - apakah kini akan dikenal sebagai zaman plastik? Sangat mengerikan bila inilah yang akan dikenang mengenai generasi kita," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.