Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Komika Ditangkap karena Sabu, Bagaimana Obat Ini Bikin Percaya Diri?

Kompas.com - 01/09/2019, 10:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sabu kembali menjadi perbincangan setelah dua artis stand up comedy alias komika berinisial RN dan DN ditangkap polisi karena terbukti kedapatan memakai sabu. Keduanya mengaku sudah memakai sabu selama tiga bulan.

Dilansir Kompas.com pada 31 Agustus 2019, keduanya mengaku memakai obat terlarang itu untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Lantas, bagaimana cara kerja sabu meningkatkan rasa percaya diri dan membuat sangat ketergantungan?

Dokter Adiksi dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, Hari Nugroho, pernah berkata bahwa sabu merupakan salah satu zat yang sangat adiktif.

Baca juga: 2 Artis Stand Up Comedy Ditangkap karena Sabu, Ini Efek Sabu pada Tubuh

Sabu dapat meningkatkan peredaran kadar dopamin dalam otak ribuan kali lipat dan sekaligus menghalangi transporter re-uptake antar sel saraf.

Dopamin merupakan hormon yang memberi rasa senang dan nikmat. Dalam keadaan normal, otak manusia hanya mengeluarkan hormon dopamin ketika sedang makan, melakukan hobi, beraktivitas seksual, dan lainnya.

"Ketika dopamin dalam otak meningkat hingga ribuan kali dari normal, membuat sabu menjadi salah satu zat dengan tingkat ketergantungan tinggi," jelas Hari saat itu kepada Kompas.com.

Hari pun menuturkan, kurangnya rasa percaya diri memang sangat mungkin jadi faktor pemicu seseorang menggunakan sabu.

Hal ini karena pengguna merasa dapat mengatasi masalah dengan lebih baik hanya bila mengonsumsi sabu terlebih dahulu.

Baca juga: Nunung dalam Kasus Narkoba, Begini Sejarah Pemakaian Sabu dan Efeknya

Sabu alias metamfetamin kristal merupakan turunan dari amfetamin.

Awalnya amfetamin dalam dunia medis digunakan untuk pengobatan, salah satunya terapi Attention-Defecit/Hyperactivity Disorder (ADHD).

Metamfetamin ilegal sendiri, ada yang berbentuk kristal tawas avau gula batu, ada juga yang cair dan berbentuk tablet. Bentuk tablet biasa dikenal dengan yaba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com