Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Apa Bedanya Weling dengan Welang?

Kompas.com - 24/08/2019, 12:29 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com — Seorang satpam di Gading Serpong, Tangerang, Banten, meninggal setelah digigit ular weling pada Selasa (20/8/2019).

Sebelum diketahui jenisnya secara pasti, banyak masyarakat yang kebingungan apakah ular tersebut weling (Bungarus candidus) atau welang (Bungarus fasciatus).

Kompas.com pun menghubungi peneliti reptil dan amfibi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, Sabtu (24/8/2019), untuk mengetahui perbedaan keduanya.

1. Pola belang yang berbeda

Salah satu perbedaan yang paling kentara dari weling dan welang adalah pola gelangnya yang berbeda. Meski sama-sama punya belang, welang memiliki pola yang lebih konsisten dan jelas daripada weling.

Pada welang, pola belang yang bisa hitam-putih atau hitam-kuning juga sampai ke perutnya, sedangkan belang hitam-putih pada weling hanya di area punggung dan perutnya putih.

Baca juga: Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Isap Darah adalah Kesalahan Besar

2. Tanda V terbalik di kepala

Welang juga memiliki tanda V terbalik di kepala, sedangkan weling tidak memilikinya.

3. Bentuk ujung ekor

Jika Anda masih bingung dan tidak bisa melihat perut ular, perbedaan lain yang paling kelihatan adalah bentuk ekor.

Welang memiliki ujung ekor yang tumpul, sedangkan weling memiliki ekor yang lancip.

Bungarus fasciatusWikimedia Commons Bungarus fasciatus

Baca juga: Dari Mematikan hingga Tak Berbahaya, Kenapa Bisa Ular Berbeda-beda?

Sama-sama berbahaya

Daripada weling, welang memang lebih jarang ditemukan. Pasalnya, welang lebih suka berada di area hutan, sedangkan weling bisa ditemukan di sawah atau area permukiman penduduk.

Mereka juga ular nokturnal atau beraktivitas pada malam hari sehingga jarang terlihat pada siang hari.

Namun, bila bertemu weling atau welang, Anda sebaiknya tidak mendekatinya, apalagi mengganggunya seperti yang dilakukan satpam di Serpong.

Amir mengatakan bahwa warna weling atau welang yang begitu mencolok, bahkan pada malam hari sekalipun, sebetulnya sudah menjadi penanda bahwa mereka berbisa tinggi.

"Kalau didekati orang pun, mereka (weling dan welang) tidak lari karena punya bisa yang tinggi sehingga tidak takut dengan manusia," ujarnya.

Oleh karena itu, Amir pun meminta semua orang untuk mempraktikkan keamanan diri bila melihat weling, welang, atau ular yang berwarna mencolok lainnya.

Sebaiknya, Anda tidak mendekati, apalagi memegangnya. "Ya sudah, biarkan ular itu diusir saja. Toh kalau diusir dengan alat sederhana pun juga pergi," ujarnya.

Lantas kalau harus menangkapnya, Anda harus menggunakan grab stick atau hook stick sehingga ular bisa ditangkap tanpa disentuh tangan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com