Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Disamakan Lagi, Ini Beda Pilek dan Flu

Kompas.com - 18/08/2019, 12:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Beberapa orang kerap kali salah kaprah dalam mengenali penyakit flu dan pilek.

seperti dilansir dari Hello Sehat, Minggu (18/9/2018), sebenarnya kedua penyakit tersebut adalah berbeda. Gejala dari kedua penyakit tersebut mungkin mirip.

Banyak orang-orang menyadari bahwa bersin, sakit tenggorokan, dan hidung mampet merupakan gejala flu.

Namun anggapan tersebut ternyata salah. Perbedaan yang paling utama dari keduanya dapat dilihat dari penyebabnya.

Penyebab pilek

Berbeda dengan flu, pilek dapat terjadi karena dua penyebab. Pertama, pilek akibat infeksi virus. Kedua, pilek akibat alergi.

Baca juga: Suhu Dingin sampai September, Bagaimana Cara agar Tidak Pilek?

Ada lebih dari 200 jenis virus yang dapat mengakibatkan pilek, namun yang paling umum menyebabkan pilek adalah jenis virus Rhinovirus.

Saat virus ini masuk ke dalam tubuh, maka antibodi akan langsung melakukan perlawanan yang kemudian menimbulkan beberapa gejala seperti batuk dan hidung tersumbat.

Pilek dengan jenis ini dapat diobati dengan minum banyak air, jus atau teh herbal yang menggunakan humudifiter.

Serta dengan mengonsumsi obat-obatan berbahan dasar alami yang mengandung zink, vitamin D dan vitamin C.

Sedangkan pilek yang diakibatkan alergi adalah pilek yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang memberikan reaksi terhadap zat tertentu.

Ketika tubuh terjangkit zat yang menjadi penyebab alergi, tubuh akan melepaskan zat kimia yang disebut histamin.

Histamin bertugas menangkal zat penyebab alergi, namun histamin juga bisa berperan menyebabkan alergi.

Pemicu terjadinya alergi adalah karena tungau debu, bulu binatang, serbuk sari dari pohon, rumput atau gulma, dan makanan.

Penanganan pilek dengan jenis ini adalah dengan menggunakan antihistamin (allegra, benadryl dan zyrtec).

Penyebab flu

Flu atau influenza merupakan infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan keseluruhan, mulai dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Yang menyebabkan flu ada tiga macam virus influenza, yakni influenza A, influenza B, dan influenza C.

Baca juga: Benarkah Es Krim Bikin Anak Batuk dan Pilek?

Untuk virus influenza tipe A dan B, biasanya akan menyebabkan jenis flu musiman. Sedangkan influenza C biasanya terjadi sepanjang tahun.

Seseorang bisa menularkan flu ke orang lain sebelum mereka tahu dirinya telah terkena virus flu.

Gejala pilek

Gejala pilek yang paling mencolok adalah sakit tenggorokan dalam satu atau dua hari, hidung tersumbat atau berair, bersin-bersin, batuk dengan dahak berwarna hijau atau kuning, sakit kepala, badan lemas dan tidak bertenaga.

Beberapa hari pertama, lendir atau ingus yang keluar saat terkena pilek biasanya memiliki warna bening.

Warna ingus tersebut dapat semakin mengental dan berwarna menjadi lebih gelap.

Kendati begitu, anda tidak perlu resah, karena perubahan tersebut adalah reaksi alami dari tubuh karena sedang melawan virus pilek.

Biasanya gejala ini akan muncul dalam kurun waktu 1 sampai 3 hari setelah terkena infeksi virus pilek.

Umumnya, memerlukan waktu 7 hingga 10 hari untuk memulihkan gejala pilek.

Gejala pilek cenderung lebih ringan daripada flu. Namun, anda disarankan untuk mengunjungi dokter apabila gejala tidak mereda dalam waktu lebih dari satu minggu dan disertai demam tinggi.

Baca juga: 7 Warna Ingus dan Maknanya bagi Kesehatan Anda

Gejala flu

Gejala flu datang lebih cepat dan lebih parah dari gejala pilek. Adapun beberapa diantaranya adalah demam tinggi selama 3 sampai 5 hari, walaupun tidak semuanya merasakan demam.

Selain itu adalah sering sakit kepala berat, batuk kering, sesekali sakit tenggorokan, badan gemetar hingga menggigil, nyeri otot sekujur tubuh, kelelahan parah hingga 2 sampai 3 minggu, mual dan muntah, paling sering terjadi pada anak-anak.

Dalam waktu 2 sampai 5 hari, gejala flu akan semakin parah. Anda disarankan untuk pergi ke dokter apabila terjadi selama 10 hari atau lebih.

Risiko komplikasi

Pada umumnya, pilek tidak akan menyebabkan permasalahan kesehatan lain. Sedangkan flu yang terjadi selama berhari-hari tanpa tindakan lanjutan atau diobati, akan menyebabkan komplikasi serius.

Contohnya seperti pneumonia, radang otot (myositis), gangguan sistem saraf pusat, hingga masalah jantung seperti serangan jantung, miokarditis dan perikarditis.

Pemilik penyakit asma juga harus lebih berhati-hati. Pasalnya, gejala flu mungkin saja bisa memicu kekambuhan serangan asma.

Maka, dianjurkan bagi pemilik penyakit asma agar segera berkonsultasi ke dokter bila gejala flu tidak membaik atau bahkan semakin memburuk.

Anak muda, orang tua, wanita hamil dan orang yang sistem imunnya lemah karena mengidap asma, penyakit jantung atau diabetes sangat rentan terhadap komplikasi flu.

Baca juga: Mengapa Anak Balita Gampang Batuk Pilek?

Obat pilek

Penderita pilek umumnya sering menggunakan antibiotik guna menyembuhkan penyakitnya. Tetapi, antibiotik nyatanya tidak mempan untuk mengobati pilek.

Obat-obatan seperti antihistamin, dekongestan, paracetamol (acetaminophen) dan NSAID akan membantu mengurangi gejala penyerta pilek.

Penderita pilek dapat mengpnsumsi obat dengan bahan dasar alami yang mengandung zink, vitamin C atau vitamin D guna membantu meredakan gejala pilek.

Sebuah studi melaporkan bahwa suplemen zink dosis tinggi (80 miligram) bisa mempercepat penyembuhan pilek bila dikonsumsi dalam waktu 24 jam setelah gejala muncul.

Obat flu

Hanya dengan banyak minum air putih dan banyak istirahat adalah cara terbaik untuk mengobati flu. Bisa juga minum obat pereda nyeri atau dekongestan untuk mengatasi sakit kepala, demam dan hidung tersumbat.

Pada beberapa kasus, obat antivirus contohnya oseltamivir (Tamiflu), zanamivir (Relenza) atau peramivir (Rapivab) juga dapat digunakan.

Obat dengan jenis tersebut dapat mempercepat pemulihan dari flu dan mencegah komplikasi pneumonia.

Baca juga: Sedang Flu? Kenali 4 Obat yang Bisa Bantu Meredakan Gejalanya

Namun, obat-obat tersebut hanya boleh dibeli dengan resep dokter. Penderita flu diwajibkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Cara Cegah Pilek dan Flu

Cara mencegah pilek adalah dengan menghindari paparan virus, hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit dan tidak saling meminjam barang pribadi secara bersamaan, misalnya sikat gigi dan handuk.

Sering mencuci tangan dengan sabun guna menghindari kemungkinan penularan virus dari berbagai benda yang anda pegang.

Kebanyakan dokter menganjurkan cra mencegah flu adalah dengan mendapatkan vaksin flu saat awal musim flu berlangsung.

Sering-sering untuk mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dimanapun anda berada guna mencegah penularan flu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com