Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Lansia Jadi Korban Penipuan, Polisi Jepang Kerahkan Anjing

Kompas.com - 13/08/2019, 04:42 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepolisian Tokyo, Jepang memanfaatkan anjing-anjing untuk menyampaikan pesan anti penipuan bagi masyarakat, khususnya para lansia.

Senin (12/8/2019), sekitar 20 anjing peliharaan berjalan menyusuri jalan-jalan di Shinagawa, bersama masing-masing pemiliknya.

Dilansir dari Japan Times, binatang yang dikenal sebagai sahabat baik manusia itu tidak sekadar berjalan, mereka membawa misi untuk membantu warga yang sudah lanjut usia agar terhindar dari penipuan menggunakan telepon genggam.

Hari ini, banyak pelaku penipuan yang menggunakan modus mengaku-aku sebagai saudara yang sedang tertimpa musibah, menghubungi kontak tertentu dan meminta sejumlah uang dengan nada tergesa-gesa.

Anjing-anjing itu pun mengenakan kostum khusus yang bertuliskan pesan seruan pada para orang tua untuk tidak sembarangan menjawab telepon, terlebih panggilan yang datang dari nomor mencurigakan.

Bukan anjingnya yang berbicara, namun para pemilik akan mengajak serta peliharaannya mendekat pada tiap lansia yang mereka temui. Kemudian, menyampaikan pesan yang menjadi tujuan dari kegiatannya.

Baca juga: 6 Tipe Bunyi yang Dikeluarkan Anjing dan Artinya

Mereka melakukan ini atas permintaan Kantor Polisi Ebara. Tak hanya itu, pemilik anjing ini juga ditugaskan untuk mengedukasi para lansia untuk berhati-hati dalam menggunakan ATM.

“Kami juga meminta pemilik anjing untuk berbicara dengan orang tua jika mereka mencoba menggunakan ATM," ujar Kepala Kantor Polisi Ebara Yoshinaga Igarashi.

Menurut salah satu peserta dalam kegiatan ini, Tetsuya Suzuki (58), membawa anjing memudahkannya untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain yang belum ia kenal.

"Lebih mudah mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan orang lain ketika Anda berjalan-jalan dengan anjing. Aku akan mencoba berbicara dengan orang tua sebanyak yang aku bisa," ujarnya.

Belasan Ribu Kasus Penipuan

Hal ini dapat dimaklumi, karena kebiasaan masyarakat di Jepang yang tidak mudah membuka obrolan antara satu dengan yang lainnya, terlebih jika belum dikenal dengan baik.

Penipuan dengan modus telepon darurat seperti ini sudah banyak terjadi, termasuk di Jepang.

Berdasarkan catatan Badan Kepolisian Nasional, pada tahun 2018 terjadi penurunan jumlah kasus penipuan macam ini, sejak 8 tahun terakhir, menjadi 16.493 kasus.

Akibat dari belasan ribu kasus penipuan ini, setidaknya masyarakat dirugikan hingga lebih dari 35 miliar Yen atau setara dengan Rp 4,7 triliun.

Sebagian besar korban penipuan itu datang dari kalangan lansia atau yang berusia lebih dari 65 tahun, yakni menyumbang 78 persen dari total kasus yang dilaporkan.

Fakta ini menunjukkan adanya kebutuhan pencegahan yang harus diajarkan pada orang tua agar ke depan tidak lagi mudah tertipu oleh oknum yang meminta uang melalui telepon dan berpura-pura sebagai anggota keluarga yang tengah tertimpa musibah.

Dari laporan yang masuk, teridentifikasi sebagian besar kasus, hampir 50 persen, terjadi di kawasan metropolitan Jepang, seperti Tokyo, Saitama, dan Kanagawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau